Minggu, 08 September 2019

POR III KMB Nauli, Ada Lomba Tarian Tobelo










KMB Nauli Samarinda bikin kegiatan Pekan Olahraga (POR) III, dengan mempertandingkan 3 cabang olahraga, masing-masing Voli Putra dan Putri, Bulutangkis kelas Ganda Putra dan Ganda Putri serta Catur.

 Acara pembukaan, Sabtu (7/9/2019), berlangsung di Lapangan Bola Voli Stadion Sempaja Samarinda. Ratusan warga Batak mewakili marga-marga dan puak hadir. Panitia mencatat untuk pertandingan Voli akan diikuti untuk putra 19 klub dan putri 16 klub.

Sementara untuk pertandingan bulutangkis yang hanya mempertandingkan kelas ganda, untuk ganda putra diikuti 38 dan ganda putri 16.

Sedangkan peserta pertandingan catur perorangan yang mendaftar ada 37 pemain.

Pekan Olahraga (POR) KMB Nauli tahun 2009 ini yang ketiga kalinya. Sebagai agenda rutin tahunan, kegiatan yang berorientasi mengakrabkan anggota warga Batak itu terus menambah cabang olahraga yang dipertandingkan.

Tahun 2018 lalu, POR KMB Nauli hanya mempertandingkan dua cabor, yakni Voli (Putra-Putri) dan Catur. Pada tahun ini ditambah lagi dengan Bulutangkis (Putra dan Putri).

"Sebenarnya masih ada lagi yang dipertandingkan, yaitu tarian tobelo dari Maluku. Ini kita jadwal dulu, supaya peserta lebih siap," ujar Halomoan Tampubolon, Ketua Panitia Pelaksana POR KMB Nauli.

Selain menambah cabor yang dipertndingkan dan lomba tarian Tobelo, Panpel juga meningkatkan kualitas pertandingan. Misalnya, untuk pemain voli, hanya diperkenankan mengikuti satu klub dan jika klub tersebut sudah kalah, tidak boleh lagi 'melompat' main di klub lainnya. Pertandingan Voli dilaksanakan di lapangan out door Gor Sempaja.

Kemudian untuk pertandingan Catur yang pertandingannya di Sekretariat KMB Komplek Mediterania Cluster Greece Blok D-5, menggunakan standar dari Percasi, yakni memakai alat Timer (waktu) tiap langkahnya.

Pertandingan bulutangkis dilaksanakan di Gedung Bulutangkis milik Polri di Polsek Samarinda Kota Jalan Bhayangkara (eks Mapolresta Samarinda).

Ketua KMB Kaltim yang juga Ketua KMB Nauli Samarinda, Janri Manro Samosir, dalam sambutannya mengatakan, pertandingan olahraga antar marga dan puak diharapkan diikuti pula oleh organisasi Batak di kabupaten dan kota. Sehingga, nanti puncaknya bias digelar level Kaltim yang dikuti oleh tim pemenang dari kabupaten/kota.

Sementara Ivan Sitanggang, penasehat KMB Nauli, mengapresiasi kepengurusan KMB yang aktif dalam menjalankan roda organisasi. Pertandingan olahraga, menurut Ivan, adalah media yang efektif dalam membangun kebersamaan dan kekompakkan.

"Selamat bertanding dan junjung tinggi sportifitas," ujar Ivan Sitanggang.

Panitia pelaksana POR III KMB Nauli ditargetkan selesai dalam waktu 2 bulan. Jadwal pertandingan disepakati hanya pada hari Sabtu dan Minggu. #

Usulan Maket Sopogodang Sudah Muncul




Kapan kepastian warga Batak di Kaltim memiliki Sopogodang di kawasan Budaya Batak, masih menjadi wacana. Tapi antusias warga agar cepat terealisasi bermunculan.

Diantaranya dari Hotmaruli Simbolon, yang juga pengurus DPP KMB Kaltim di Bidang Usaha. Dia mengirimkan skets gedung Sopogodang versinya sendiri, yakni perpaduan arsitektur rumah-rumah adat masing-masing puak Batak dan modern.

Rumah-rumah adat Batak, versi Hotmaruli, terdapat di pintu masuk ke gedung Utama Sopogodang. Rumah adat itu ada 6, yakni rumah adat Batak Karo, Toba, Angkola, Simalungan, Pakpak dan Mandailing.

Soal bagaimana bentuk bangunan Sopogodang nantinya, memang belum ada. Diharapkan konsep gambar-gambar itu nantinya muncul dari halak Batak di Kalimantan Timur. #

Rencana Sopogodang Terkendala Lagi

Pertemuan di sebuah restoran untuk menjajaki lahan tanah pembangunan Pusat Budaya Batak.


Tak hanya di secretariat KMB Kaltim, usaha mencari lahan Sopogodang dan Pusat Budaya Batak dibahas di ruang kerja Ketua KMB Kaltim Janri Manro Samosir.

Ini diskusi di ruang Fraksi Hanura DPRD Kaltim, dengan tuan rumah Nixson Butarbutar, anggota DPRD Kaltim.


Rencana memiliki Taman Budaya Batak dengan salah satu gedungnya, Sopogodang,  masih mengalami kendala. Sampai bulan September 2019, rencana pengadaan lahan tanah belum juga terealisasi.

Rapat-rapat tentang pengadaan lahan sudah terjadi sejak 4 bulan silam. Semula, lahan adalah hasil hibah dari Ketua KMB Janri Manro Samosir di kawasan Batu Besaung Samarinda Utara. Tapi, setelah ditinjau ke lapangan, lokasi tanah masih jauh dari jalan raya dan belum ada akses masuknya.

Karena kondisi lahan yang dianggap tidak layak, rencana hibah dibatalkan. Opsi lainnya adalah mencari lahan baru, meskipun harus membeli.

Beberapa lahan kosong sudah ditinjau juga. Di antaranya di kawasan L1 Tenggarong Seberang. Kemudian ada juga di kawasan lempake, serta jalan menuju Tenggarong.

Lahan di L1 atau sekitar 1,2 kilometer ke kanan dari arah patung Lembuswana simpang tiga menuju Tenggarong, paling memungkinkan. Karena selain tanahnya sudah datar, tak terlalu berbukit, menyangkut harga juga bias terjangkau. Namun, rencana negosisasi lahan belum terjadi-jadi juga.

Sementara itu, karena soal lahan tak kunjung selesai, masalah bantuan pembangunan gedung yang dikawal oleh Nixson Butarbutar di APBD Kaltim tahun 2020 juga sudah tidak ada lagi. Apalagi setelah Nixson tak lagi menjabat anggota DPRD, maka rencana dana pembangunan Sopogodang bersumber dari dana aspirasi dirinya sudah tak ada ruang lagi.

Namun, opsi lain soal pembangunan gedung sebenarnya tetap bias dilakukan. Yakni dengan melibatkan pemerintah provinsi yang diusulkan nantinya dari program hibah. Kesempatan dapat bantuan dari pemerintah tetap terbuka, hanya tinggal bagaimana KMB menyiapkan lahannya. #

Suku Batak Angkola

Kiriman dari Hasanul Haq Batubara Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di ...