Minggu, 11 Oktober 2020

Suku Batak Angkola



Kiriman dari Hasanul Haq Batubara


Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di wilayah geografis Tapanuli bagian selatan (tabagsel) yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan. Suku Batak Angkola memiliki hubungan yang sangat erat dengan Suku Batak Mandailing disebabkan oleh persamaan bahasa, budaya, adat istiadat, hingga agama.


Marga di Suku Batak Angkola

Sebagai salah satu sub-suku Batak, Suku Batak Angkola memiliki marga sebagai identitas sosial. Marga-marga di Suku Batak Angkola meliputi:

Batubara

Dalimunthe

Daulay

Harahap

Hasibuan

Hutasuhut

Lubis

Matondang

Nasution

Pane

Pohan

Pulungan

Rambe

Siregar 

Tanjung

Dasopang


Dalam perkembangannya tidak sedikit orang Toba yang membuka kampung baru ke daerah selatan tepatnya di daerah tanah ulayat Suku Batak Angkola dan telah mengadopsi penuh adat istiadat Angkola. Sebagian marga-marga lainnya yang memiliki populasi signifikan di tanah Angkola meliputi:

Marpaung

Nainggolan

Pakpahan

Pasaribu

Simanjuntak

Simatupang

Sinaga

Sipahutar

Tambunan

Tampubolon


Tanah ulayat dari sisi marga mayoritas:


Angkola Julu/ Jae-Kota Padangsidimpuan

HARAHAP


Sipirok-Kab Tapanuli Selatan

SIREGAR


Sibuhuan-Kab Padang Lawas

HASIBUAN


Gunungtua(Padang Bolak)-Kab Padang Lawas Utara

HARAHAP 


Onma nahuboto marga mayoritas na.

Mohon dikoreksi, muda hurang pas. Horas 🇲🇨🇲🇨🇲🇨


Berau 11 Oktober 2020


Minggu, 08 September 2019

POR III KMB Nauli, Ada Lomba Tarian Tobelo










KMB Nauli Samarinda bikin kegiatan Pekan Olahraga (POR) III, dengan mempertandingkan 3 cabang olahraga, masing-masing Voli Putra dan Putri, Bulutangkis kelas Ganda Putra dan Ganda Putri serta Catur.

 Acara pembukaan, Sabtu (7/9/2019), berlangsung di Lapangan Bola Voli Stadion Sempaja Samarinda. Ratusan warga Batak mewakili marga-marga dan puak hadir. Panitia mencatat untuk pertandingan Voli akan diikuti untuk putra 19 klub dan putri 16 klub.

Sementara untuk pertandingan bulutangkis yang hanya mempertandingkan kelas ganda, untuk ganda putra diikuti 38 dan ganda putri 16.

Sedangkan peserta pertandingan catur perorangan yang mendaftar ada 37 pemain.

Pekan Olahraga (POR) KMB Nauli tahun 2009 ini yang ketiga kalinya. Sebagai agenda rutin tahunan, kegiatan yang berorientasi mengakrabkan anggota warga Batak itu terus menambah cabang olahraga yang dipertandingkan.

Tahun 2018 lalu, POR KMB Nauli hanya mempertandingkan dua cabor, yakni Voli (Putra-Putri) dan Catur. Pada tahun ini ditambah lagi dengan Bulutangkis (Putra dan Putri).

"Sebenarnya masih ada lagi yang dipertandingkan, yaitu tarian tobelo dari Maluku. Ini kita jadwal dulu, supaya peserta lebih siap," ujar Halomoan Tampubolon, Ketua Panitia Pelaksana POR KMB Nauli.

Selain menambah cabor yang dipertndingkan dan lomba tarian Tobelo, Panpel juga meningkatkan kualitas pertandingan. Misalnya, untuk pemain voli, hanya diperkenankan mengikuti satu klub dan jika klub tersebut sudah kalah, tidak boleh lagi 'melompat' main di klub lainnya. Pertandingan Voli dilaksanakan di lapangan out door Gor Sempaja.

Kemudian untuk pertandingan Catur yang pertandingannya di Sekretariat KMB Komplek Mediterania Cluster Greece Blok D-5, menggunakan standar dari Percasi, yakni memakai alat Timer (waktu) tiap langkahnya.

Pertandingan bulutangkis dilaksanakan di Gedung Bulutangkis milik Polri di Polsek Samarinda Kota Jalan Bhayangkara (eks Mapolresta Samarinda).

Ketua KMB Kaltim yang juga Ketua KMB Nauli Samarinda, Janri Manro Samosir, dalam sambutannya mengatakan, pertandingan olahraga antar marga dan puak diharapkan diikuti pula oleh organisasi Batak di kabupaten dan kota. Sehingga, nanti puncaknya bias digelar level Kaltim yang dikuti oleh tim pemenang dari kabupaten/kota.

Sementara Ivan Sitanggang, penasehat KMB Nauli, mengapresiasi kepengurusan KMB yang aktif dalam menjalankan roda organisasi. Pertandingan olahraga, menurut Ivan, adalah media yang efektif dalam membangun kebersamaan dan kekompakkan.

"Selamat bertanding dan junjung tinggi sportifitas," ujar Ivan Sitanggang.

Panitia pelaksana POR III KMB Nauli ditargetkan selesai dalam waktu 2 bulan. Jadwal pertandingan disepakati hanya pada hari Sabtu dan Minggu. #

Usulan Maket Sopogodang Sudah Muncul




Kapan kepastian warga Batak di Kaltim memiliki Sopogodang di kawasan Budaya Batak, masih menjadi wacana. Tapi antusias warga agar cepat terealisasi bermunculan.

Diantaranya dari Hotmaruli Simbolon, yang juga pengurus DPP KMB Kaltim di Bidang Usaha. Dia mengirimkan skets gedung Sopogodang versinya sendiri, yakni perpaduan arsitektur rumah-rumah adat masing-masing puak Batak dan modern.

Rumah-rumah adat Batak, versi Hotmaruli, terdapat di pintu masuk ke gedung Utama Sopogodang. Rumah adat itu ada 6, yakni rumah adat Batak Karo, Toba, Angkola, Simalungan, Pakpak dan Mandailing.

Soal bagaimana bentuk bangunan Sopogodang nantinya, memang belum ada. Diharapkan konsep gambar-gambar itu nantinya muncul dari halak Batak di Kalimantan Timur. #

Rencana Sopogodang Terkendala Lagi

Pertemuan di sebuah restoran untuk menjajaki lahan tanah pembangunan Pusat Budaya Batak.


Tak hanya di secretariat KMB Kaltim, usaha mencari lahan Sopogodang dan Pusat Budaya Batak dibahas di ruang kerja Ketua KMB Kaltim Janri Manro Samosir.

Ini diskusi di ruang Fraksi Hanura DPRD Kaltim, dengan tuan rumah Nixson Butarbutar, anggota DPRD Kaltim.


Rencana memiliki Taman Budaya Batak dengan salah satu gedungnya, Sopogodang,  masih mengalami kendala. Sampai bulan September 2019, rencana pengadaan lahan tanah belum juga terealisasi.

Rapat-rapat tentang pengadaan lahan sudah terjadi sejak 4 bulan silam. Semula, lahan adalah hasil hibah dari Ketua KMB Janri Manro Samosir di kawasan Batu Besaung Samarinda Utara. Tapi, setelah ditinjau ke lapangan, lokasi tanah masih jauh dari jalan raya dan belum ada akses masuknya.

Karena kondisi lahan yang dianggap tidak layak, rencana hibah dibatalkan. Opsi lainnya adalah mencari lahan baru, meskipun harus membeli.

Beberapa lahan kosong sudah ditinjau juga. Di antaranya di kawasan L1 Tenggarong Seberang. Kemudian ada juga di kawasan lempake, serta jalan menuju Tenggarong.

Lahan di L1 atau sekitar 1,2 kilometer ke kanan dari arah patung Lembuswana simpang tiga menuju Tenggarong, paling memungkinkan. Karena selain tanahnya sudah datar, tak terlalu berbukit, menyangkut harga juga bias terjangkau. Namun, rencana negosisasi lahan belum terjadi-jadi juga.

Sementara itu, karena soal lahan tak kunjung selesai, masalah bantuan pembangunan gedung yang dikawal oleh Nixson Butarbutar di APBD Kaltim tahun 2020 juga sudah tidak ada lagi. Apalagi setelah Nixson tak lagi menjabat anggota DPRD, maka rencana dana pembangunan Sopogodang bersumber dari dana aspirasi dirinya sudah tak ada ruang lagi.

Namun, opsi lain soal pembangunan gedung sebenarnya tetap bias dilakukan. Yakni dengan melibatkan pemerintah provinsi yang diusulkan nantinya dari program hibah. Kesempatan dapat bantuan dari pemerintah tetap terbuka, hanya tinggal bagaimana KMB menyiapkan lahannya. #

Sabtu, 29 Juni 2019

Rapat KMB Kutim dan Kunjungan ke Anggota yang Sakit

Pengurus KMB Kutim mengunjungi anggota yang sedang sakit.

Rapat pengurus DPK KMB Kutai Timur. Menyatukan kebersamaan kembali.

Dalam rapat pengurus DPK KMB Kutim sempat dibahas soal adanya keterbelahan paska Pilpres dan Pileg 17 April 2019.


Dewan Pimpinan Kabupaten Kerukunan Masyarakat Batak Kutai Timur (DPK KMB Kutim) menata kembali kekompakkan pengurus yang diakui sempat 'terbelah' akibat agenda pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 17 April 2019 lalu. Terutama terkait dukung mendukung lantaran adanya warga Batak Kutai Timur yang maju sebagai calon legislatif, baik untu DPRD Kutim maupun di tingkat DPRD provinsi Kaltim.

"Kita bangun kembali. Kita lupakan masa lalu itu. Kalau ada kekurangan kita benahi bersama," kata Ketua KMB Kutai Timur AT Hamonangan Tobing, seperti disampaikannya kepada Charles Siahaan, Sekum KMB Kaltim, beberapa waktu lalu.

Untuk membangkitkan semangat anggota, para pengurus mengadakan rapat bulan Juni 2019 lalu. Rapat kedua itu, untuk merapatkan barisan menyusun kegiatan yang bermanfaat bagi anggota.

Usai rapat pengurus KMB Kutim, dilakukan kunjungan ke rumah sesepuh orang Batak di Sangatta, Amang Sialagan. Kebetulan karena inang Sialagan masih dalam kondisi penyembuhan sehingga para pengurus KMB Kutim mendoakan agar pulih kembali. #

Mau Punya Sopogodang di Kawasan Wisata Budaya Batak Kaltim, Begini Caranya


Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam.



Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam di sekretariat Komplek Perumahan Mediterania Cluster Greece, Samarinda, berlangsung seru. Setidaknya ada 5 isu dibahas dan mendapat sorotan untuk kemajuan organisasi ke depan.

Lima isu yang dibahas, masing-masing adalah pendirian Sopogodang atau gedung pertemuan warga Batak yang sedang diupayakan masuk dalam APBD Kaltim untuk pendanaan pembangunan gedungnya. Lalu kedua, soal rencana Rapat Kerja organisasi / punguan se-Kaltim.

Ketiga, menyangkut kegiatan politik KMB yang dirasakan perlu dilembagakan tersendiri untuk menghadapi tantangan ke depan. Keterlibatan warga Batak dalam bidang politik harus dimulai dari sekarang.

"Kita cari sesi tersendiri untuk melakukan diskusi politik warga Batak," ucap Nixson Butarbutar, Ketua Harian KMB Kaltim dalam rapat tersebut.

Terkait lembaga politik, disinggung juga soal keberadaan Tim Khusus (Timsus) dan Tim SADA, yakni organisasi bentukan KMB untuk membantu perhelatan politik warga Batak beberapa waktu lalu. Karena pesta demokrasi sudah selesai, maka tim selayaknya dibubarkan.

Isu keempat yang ikut disampaikan adalah masalah pendirian koperasi dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum). Meski hanya terbahas selintas, namun kesepakatan muncul bahwa kehadiran kedua lembaga 'sayap'  dalam organisasi KMB dibutuhkan. Sesi ini pun akan dimasukkan dalam rencana kerja KMB ke depan.

Kelima menyangkut uniform atau atribut-atribut dari KMB. Ada dua jenis uniform yang diperlukan, yakni untuk pengurus dan anggota berupa pakaian seragam dengan logo KMB dan motif Batak, serta untuk seragam Satgas Pemuda KMB.

"Coba dibuatlah desainnya. Terus cari penjahitnya di mana. Nanti untuk pengurus se-kaltim diharapkan membeli sendiri-sendiri," saran Jamson Limbong, Ketua Bidang Kepemudaan KMB Kaltim.

Selain Nixson Butarbutar dan Jamson Limbong, peserta rapat lainnya adalah Ketua Umum Janri Manro Samosir, Ketua Bidang Politik Toman Manalu, Ketua Bidang Organisasi Febtri Manik, Sekretaris Umum Charles Siahaan, Wakil Sekretaris Bidang Litbang Lisbon Sijabat, Bidang Politik Sorli Hutabarat, Bidang Usaha Hotmaruli Simbolon, Sekretaris KMB Nauli Eduanton Simbolon, Berlin Siahaan dan Elfian Lubis.

Dari 5 isu yang diagendakan dibahas itu, persoalan paling seru menyangkut rencana pembangunan Sopogodang. Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim menyebutkan usulan pembangunan gedung sudah dimasukkan sebagai pokok-pokok pikiran fraksi Hanura di APBD Kaltim dan menunggu kelengkapan data seperti lokasi lahan.

"Kita mengusulkan agar diketuk pada APBD murni 2020," ucap Nixson.

Di dalam usulan yang diperjuangkan Nixson Butarbutar di APBD Kaltim, rencana pembangunan gedung pertemuan atau Sopogodang diberi label sebagai "kawasan wisata budaya Batak Kaltim". Itu berarti ada sebuah kawasan budaya sebagaimana kawasan budaya Dayak di Desa Pampang, Samarinda Utara.

"Kita berharap, awalnya adalah gedung pertemuan atau sopogodang. Tapi nantinya bisa berkembang menjadi kawasan budaya dan adat Batak 6 puak. Ya, setiap puak dan marga-marga ada di situ. Apakah rumah adat atau tugu raja-raja," kata Nixson.

Dari pembahasan yang memakan waktu cukup lama dan sengit tersebut, muncul dua opsi lahan yang dianggap bisa cepat dieksekusi dokumennya agar memenuhi syarat dalam pengajuan anggaran di APBD Kaltim. Dua lahan itu, pertama di jalan menuju Teluk Dalam atau sekitar 1 kilometer dari patung Lembuswana simpang tiga Tenggarong Seberang dan lahan kedua di Berambai Sempaja, Samarinda Utara. Lahan kedua ini milik Ketua Umum KMB JM Samosir.

Karena soal pengadaan lahan dan perizinan sudah harus dilakukan, maka disepakati untuk membentuk Tim Pembangunan Sopogodang yang langsung dipimpin oleh Ketum JM Samosir. Langkah awalnya adalah mengabarkan kepada semua anggota dan punguan marga, bahwa untuk memulai langkah tersebut sudah diperlukan dana awal berupa pengurusan dokumen seperti perizinan bangunan (IMB) dan lainnya. Ditaksir, untuk urusan legalitas lahan saja diperlukan biaya sekitar Rp100 juta.

"Ini harus dibangun dengan semangat kebersamaan. Keterlibatan ketua-ketua punguan marga dan puak sangat berperan," ucap Janri Manro Samosir.

Tim dijadwalkan mulai bergerak hari Senin (1/7/2019). Program jangka pendek, ada 4 tugas yang  dibagi pekerjaannya. Pertama, Nixson Butarbutar mengawal usulan anggaran di APBD Kaltim. Kedua penyiapan kesiapan dokumen lahan seperti peralihan kepemilikan kepada KMB. Ketiga yang bergerak mengurus rekomendasi instansi terkait dan perizinan IMB. Keempat, tim kolekte anggaran dengan melibatkan punguan-punguan marga dan puak.

Semua kompak. Rapat malam itu berakhir mendekati pukul 23.00 Wita. Sempat juga mengevaluasi soal-soal politik yang terjadi dan berbagai hal yang mewarnai perjalanan organisasi. #


Peserta rapat pengurus harian KMB Kaltim.


Rabu, 26 Juni 2019

Tiga Isu Ini Segera Dibahas dalam Rapat Pengurus Harian KMB

Acara Gerak Jalan Santai dan Tolak Kerusuhan di GOR Sempaja Samarinda, Minggu 23 Juni 2019, dengan Tema:  Samàrinda Bersatu Menuju  Indonesia Damai,


Tiga isu ini  bergulir di lingkungan pengurus dan anggota DPP KMB Kaltim. Pertama, soal rencana pembangunan Sopogodang atau gedung pertemuan halak Batak, kedua tentang rencana rapat kerja KMB se-Kaltim dan ketiga soal pendirian "sayap-sayap" organisasi seperti koperasi, lembaga bantuan hukum (LBH) dan organisasi kepemudaan KMB.

Rencana rapat pengurus harian awalnya sudah dirancang Senin, 24 Juni 2019 lalu. Namun, tak bisa direaliasikan karena Ketua Umum KMB Kaltim, Janri Manro Samosir, masih di luar kota. Ketua Harian KMB Kaltim Nixson Butarbutar akhirnya setuju untuk menjdwal ulang rapat sampai Ketua Umum kembali di Samarinda.

"Saya ada jadwal lagi untuk Minggu malam," ucap Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim itu. Minggu malam dimaksud tanggal 30 Juni 2019.

Apa saja yang penting dibahas?

Pertama soal rencana pembangunan Sopogodang yang telah bergulir lama dan belum bisa direalisasikan. Akhir 2018 lalu setelah Nixson Butarbutar duduk sebagai anggota DPRD Kaltim melalui PAW (Pengganti Antar Waktu) Partai Hanura, terlontar gagasan untuk mengusulkan bangunan gedung itu ke APBD Kaltim.

Persoalannya, KMB Kaltim harus lebih dulu memiliki tanah yang kemudian akan dibangun gedung dengan dana APBD Kaltim tersebut. Nah, soal tanah ini belum juga terpecahkan, bagaimana caranya agar organisasi bisa memilikinya.

Isu kedua menyangkut rencana rapat kerja KMB se-Kaltim. Pasca kegiatan politik Pemilu 17 April 2019 para pengurus merasa perlu dilakukan rapat kerja, bukan saja sebagai evaluasi kegiatan tapi juga bagaimana rencana-rencana poltik organisasi pada masa mendatang. Apalagi tahun 2020 adalah masa adanya pemilihan bupati/wali kota serentak, di mana di Kaltim ada 8 kabupaten / kota menyelenggarakannya.

Selain soal politik, hal penting yang perlu dibahas pada rapat kerja KMB se-Kaltim adalah mengenai keanggotaan di masing-masing organisasi di kabupaten/kota. Pendataan tentang siapa saja warga Batak yang tinggal di Kaltim perlu dimasukkan dalam data base, dilengkapi dengan data-data keluarga, pekerjaan dan usaha yang menjadi sumber mata pencaharian.

Sementara isu ketiga, mengenai 'sayap-sayap' organisasi KMB yang perlu didirikan. Sayap-sayap itu adalah Koperasi dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Untuk koperasi sudah pernah dicetuskan untuk didirikan, tahun lalu. Namun karena belum jelasnya unit usaha dan juga keanggotaan akhirnya masalah pendirian koperasi belum terealisasi.

Sementara untuk rencana LBH (Lembaga Bantuan Hukum) KMB dirasa penting untuk didirikan, lantaran dibutuhkan untuk membantu anggota dalam perlindungan hukum.

Masih menyangkut 'sayap' organisasi, soal Kepemudaan Batak juga mencuat. Sebab saat ini sudah ada Pemuda-Pemudi Batak KMB, namun perlu dikembangkan secara kelembagaan untuk se-Kalimantan Timur.

Beberapa kali mendapat undangan dari lembaga kemitraan seperti menjadi Satgas saat Idul Fitri, menurut Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Kepemudaan KMB Nauli Samarinda, perlu dipikirkan bagaimana kelengkapan seperti seragam dan lainnya. #


Suku Batak Angkola

Kiriman dari Hasanul Haq Batubara Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di ...