Sabtu, 29 Juni 2019

Rapat KMB Kutim dan Kunjungan ke Anggota yang Sakit

Pengurus KMB Kutim mengunjungi anggota yang sedang sakit.

Rapat pengurus DPK KMB Kutai Timur. Menyatukan kebersamaan kembali.

Dalam rapat pengurus DPK KMB Kutim sempat dibahas soal adanya keterbelahan paska Pilpres dan Pileg 17 April 2019.


Dewan Pimpinan Kabupaten Kerukunan Masyarakat Batak Kutai Timur (DPK KMB Kutim) menata kembali kekompakkan pengurus yang diakui sempat 'terbelah' akibat agenda pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 17 April 2019 lalu. Terutama terkait dukung mendukung lantaran adanya warga Batak Kutai Timur yang maju sebagai calon legislatif, baik untu DPRD Kutim maupun di tingkat DPRD provinsi Kaltim.

"Kita bangun kembali. Kita lupakan masa lalu itu. Kalau ada kekurangan kita benahi bersama," kata Ketua KMB Kutai Timur AT Hamonangan Tobing, seperti disampaikannya kepada Charles Siahaan, Sekum KMB Kaltim, beberapa waktu lalu.

Untuk membangkitkan semangat anggota, para pengurus mengadakan rapat bulan Juni 2019 lalu. Rapat kedua itu, untuk merapatkan barisan menyusun kegiatan yang bermanfaat bagi anggota.

Usai rapat pengurus KMB Kutim, dilakukan kunjungan ke rumah sesepuh orang Batak di Sangatta, Amang Sialagan. Kebetulan karena inang Sialagan masih dalam kondisi penyembuhan sehingga para pengurus KMB Kutim mendoakan agar pulih kembali. #

Mau Punya Sopogodang di Kawasan Wisata Budaya Batak Kaltim, Begini Caranya


Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam.



Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam di sekretariat Komplek Perumahan Mediterania Cluster Greece, Samarinda, berlangsung seru. Setidaknya ada 5 isu dibahas dan mendapat sorotan untuk kemajuan organisasi ke depan.

Lima isu yang dibahas, masing-masing adalah pendirian Sopogodang atau gedung pertemuan warga Batak yang sedang diupayakan masuk dalam APBD Kaltim untuk pendanaan pembangunan gedungnya. Lalu kedua, soal rencana Rapat Kerja organisasi / punguan se-Kaltim.

Ketiga, menyangkut kegiatan politik KMB yang dirasakan perlu dilembagakan tersendiri untuk menghadapi tantangan ke depan. Keterlibatan warga Batak dalam bidang politik harus dimulai dari sekarang.

"Kita cari sesi tersendiri untuk melakukan diskusi politik warga Batak," ucap Nixson Butarbutar, Ketua Harian KMB Kaltim dalam rapat tersebut.

Terkait lembaga politik, disinggung juga soal keberadaan Tim Khusus (Timsus) dan Tim SADA, yakni organisasi bentukan KMB untuk membantu perhelatan politik warga Batak beberapa waktu lalu. Karena pesta demokrasi sudah selesai, maka tim selayaknya dibubarkan.

Isu keempat yang ikut disampaikan adalah masalah pendirian koperasi dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum). Meski hanya terbahas selintas, namun kesepakatan muncul bahwa kehadiran kedua lembaga 'sayap'  dalam organisasi KMB dibutuhkan. Sesi ini pun akan dimasukkan dalam rencana kerja KMB ke depan.

Kelima menyangkut uniform atau atribut-atribut dari KMB. Ada dua jenis uniform yang diperlukan, yakni untuk pengurus dan anggota berupa pakaian seragam dengan logo KMB dan motif Batak, serta untuk seragam Satgas Pemuda KMB.

"Coba dibuatlah desainnya. Terus cari penjahitnya di mana. Nanti untuk pengurus se-kaltim diharapkan membeli sendiri-sendiri," saran Jamson Limbong, Ketua Bidang Kepemudaan KMB Kaltim.

Selain Nixson Butarbutar dan Jamson Limbong, peserta rapat lainnya adalah Ketua Umum Janri Manro Samosir, Ketua Bidang Politik Toman Manalu, Ketua Bidang Organisasi Febtri Manik, Sekretaris Umum Charles Siahaan, Wakil Sekretaris Bidang Litbang Lisbon Sijabat, Bidang Politik Sorli Hutabarat, Bidang Usaha Hotmaruli Simbolon, Sekretaris KMB Nauli Eduanton Simbolon, Berlin Siahaan dan Elfian Lubis.

Dari 5 isu yang diagendakan dibahas itu, persoalan paling seru menyangkut rencana pembangunan Sopogodang. Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim menyebutkan usulan pembangunan gedung sudah dimasukkan sebagai pokok-pokok pikiran fraksi Hanura di APBD Kaltim dan menunggu kelengkapan data seperti lokasi lahan.

"Kita mengusulkan agar diketuk pada APBD murni 2020," ucap Nixson.

Di dalam usulan yang diperjuangkan Nixson Butarbutar di APBD Kaltim, rencana pembangunan gedung pertemuan atau Sopogodang diberi label sebagai "kawasan wisata budaya Batak Kaltim". Itu berarti ada sebuah kawasan budaya sebagaimana kawasan budaya Dayak di Desa Pampang, Samarinda Utara.

"Kita berharap, awalnya adalah gedung pertemuan atau sopogodang. Tapi nantinya bisa berkembang menjadi kawasan budaya dan adat Batak 6 puak. Ya, setiap puak dan marga-marga ada di situ. Apakah rumah adat atau tugu raja-raja," kata Nixson.

Dari pembahasan yang memakan waktu cukup lama dan sengit tersebut, muncul dua opsi lahan yang dianggap bisa cepat dieksekusi dokumennya agar memenuhi syarat dalam pengajuan anggaran di APBD Kaltim. Dua lahan itu, pertama di jalan menuju Teluk Dalam atau sekitar 1 kilometer dari patung Lembuswana simpang tiga Tenggarong Seberang dan lahan kedua di Berambai Sempaja, Samarinda Utara. Lahan kedua ini milik Ketua Umum KMB JM Samosir.

Karena soal pengadaan lahan dan perizinan sudah harus dilakukan, maka disepakati untuk membentuk Tim Pembangunan Sopogodang yang langsung dipimpin oleh Ketum JM Samosir. Langkah awalnya adalah mengabarkan kepada semua anggota dan punguan marga, bahwa untuk memulai langkah tersebut sudah diperlukan dana awal berupa pengurusan dokumen seperti perizinan bangunan (IMB) dan lainnya. Ditaksir, untuk urusan legalitas lahan saja diperlukan biaya sekitar Rp100 juta.

"Ini harus dibangun dengan semangat kebersamaan. Keterlibatan ketua-ketua punguan marga dan puak sangat berperan," ucap Janri Manro Samosir.

Tim dijadwalkan mulai bergerak hari Senin (1/7/2019). Program jangka pendek, ada 4 tugas yang  dibagi pekerjaannya. Pertama, Nixson Butarbutar mengawal usulan anggaran di APBD Kaltim. Kedua penyiapan kesiapan dokumen lahan seperti peralihan kepemilikan kepada KMB. Ketiga yang bergerak mengurus rekomendasi instansi terkait dan perizinan IMB. Keempat, tim kolekte anggaran dengan melibatkan punguan-punguan marga dan puak.

Semua kompak. Rapat malam itu berakhir mendekati pukul 23.00 Wita. Sempat juga mengevaluasi soal-soal politik yang terjadi dan berbagai hal yang mewarnai perjalanan organisasi. #


Peserta rapat pengurus harian KMB Kaltim.


Rabu, 26 Juni 2019

Tiga Isu Ini Segera Dibahas dalam Rapat Pengurus Harian KMB

Acara Gerak Jalan Santai dan Tolak Kerusuhan di GOR Sempaja Samarinda, Minggu 23 Juni 2019, dengan Tema:  Samàrinda Bersatu Menuju  Indonesia Damai,


Tiga isu ini  bergulir di lingkungan pengurus dan anggota DPP KMB Kaltim. Pertama, soal rencana pembangunan Sopogodang atau gedung pertemuan halak Batak, kedua tentang rencana rapat kerja KMB se-Kaltim dan ketiga soal pendirian "sayap-sayap" organisasi seperti koperasi, lembaga bantuan hukum (LBH) dan organisasi kepemudaan KMB.

Rencana rapat pengurus harian awalnya sudah dirancang Senin, 24 Juni 2019 lalu. Namun, tak bisa direaliasikan karena Ketua Umum KMB Kaltim, Janri Manro Samosir, masih di luar kota. Ketua Harian KMB Kaltim Nixson Butarbutar akhirnya setuju untuk menjdwal ulang rapat sampai Ketua Umum kembali di Samarinda.

"Saya ada jadwal lagi untuk Minggu malam," ucap Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim itu. Minggu malam dimaksud tanggal 30 Juni 2019.

Apa saja yang penting dibahas?

Pertama soal rencana pembangunan Sopogodang yang telah bergulir lama dan belum bisa direalisasikan. Akhir 2018 lalu setelah Nixson Butarbutar duduk sebagai anggota DPRD Kaltim melalui PAW (Pengganti Antar Waktu) Partai Hanura, terlontar gagasan untuk mengusulkan bangunan gedung itu ke APBD Kaltim.

Persoalannya, KMB Kaltim harus lebih dulu memiliki tanah yang kemudian akan dibangun gedung dengan dana APBD Kaltim tersebut. Nah, soal tanah ini belum juga terpecahkan, bagaimana caranya agar organisasi bisa memilikinya.

Isu kedua menyangkut rencana rapat kerja KMB se-Kaltim. Pasca kegiatan politik Pemilu 17 April 2019 para pengurus merasa perlu dilakukan rapat kerja, bukan saja sebagai evaluasi kegiatan tapi juga bagaimana rencana-rencana poltik organisasi pada masa mendatang. Apalagi tahun 2020 adalah masa adanya pemilihan bupati/wali kota serentak, di mana di Kaltim ada 8 kabupaten / kota menyelenggarakannya.

Selain soal politik, hal penting yang perlu dibahas pada rapat kerja KMB se-Kaltim adalah mengenai keanggotaan di masing-masing organisasi di kabupaten/kota. Pendataan tentang siapa saja warga Batak yang tinggal di Kaltim perlu dimasukkan dalam data base, dilengkapi dengan data-data keluarga, pekerjaan dan usaha yang menjadi sumber mata pencaharian.

Sementara isu ketiga, mengenai 'sayap-sayap' organisasi KMB yang perlu didirikan. Sayap-sayap itu adalah Koperasi dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Untuk koperasi sudah pernah dicetuskan untuk didirikan, tahun lalu. Namun karena belum jelasnya unit usaha dan juga keanggotaan akhirnya masalah pendirian koperasi belum terealisasi.

Sementara untuk rencana LBH (Lembaga Bantuan Hukum) KMB dirasa penting untuk didirikan, lantaran dibutuhkan untuk membantu anggota dalam perlindungan hukum.

Masih menyangkut 'sayap' organisasi, soal Kepemudaan Batak juga mencuat. Sebab saat ini sudah ada Pemuda-Pemudi Batak KMB, namun perlu dikembangkan secara kelembagaan untuk se-Kalimantan Timur.

Beberapa kali mendapat undangan dari lembaga kemitraan seperti menjadi Satgas saat Idul Fitri, menurut Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Kepemudaan KMB Nauli Samarinda, perlu dipikirkan bagaimana kelengkapan seperti seragam dan lainnya. #


Kamis, 20 Juni 2019

Deklarasi KMB Menolak Kerusuhan Pasca Pilpres



Mendukung Polri untuk mengusut pelaku kerusuhan 21-22 Mei 2019, Kerukunan Masyarakat Batak Kalimantan Timur (KMB Kaltim) melalui Wakil Ketua Bidang Politik. Toman Colbert Manalu menyerukan;

1. Menolak segala tindakan provokatif, fitnah dan yang mengibatkan kerusuhan.
2. Menyerahkan proses hukum sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Apapun hasilnya diputuskan oleh majelis hakim konstitusi, harus diterima semua pihak.
3. Mencegah upaya-upaya pihak yang ingin mengubah Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Meminta seluruh warga Batak mendukung POLRI dan TNI dalam menjalankan tugas-tugas mengusut pelaku kerusuhan sampai setuntas-tuntasnya.

Rabu, 05 Juni 2019

Satgas KMB Diundang Wali Kota Samarinda



Tim Satgas KMB Nauli Kota Samarinda bersama  Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) berpartisipasi menjaga keamanan sholat Idul Fitri di Masjid Agung Pelita Samarinda, Rabu (5/6/2019). Usai kegiatan, tim Satgas diundang Wali Kota Samarinda untuk berdialog, sekaligus silaturahmi Idul Fitri di rumah dinas Jalan Ruhuy Rahayu.

Hadir Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli Samarinda Augustinus Nainggolan dan Ketua Harian KMB Kaltim NIxson Butarbutar. Sementara dari FPK hadir ketuanya Rudy Sulityo dan juga anggota DPRD Kaltim Yahya Anja.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang memuji organisasi di bawah naungan FPK yang sudah ikut berpartisipasi menjaga kerukunan umat beragama di Kota Samarinda. Selama ini kota Tepian terbilang kondusif, namun semua elemen tidak boleh lengah sebab bisa saja terjadi ancaman sewaktu-waktu. #



Selasa, 04 Juni 2019

Ragam Selamat Idul Fitri dari KMB Kaltim




Ini Aksi Satgas Pemuda Batak Turun ke Masjid

NIxson Butarbutar mendapat ucapan terima kasih dari Sekda Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin.

Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli Samarinda, Augustinus Nainggolan (tengah), Bersama tim di lokasi masjid.

Kegiatan Tim Satgas Pemuda Batak membantu pembersiahan lokasi usai sholat Ied di Masjid Pelita.

Bersih-bersih

Foto Bersama tim Satgas.



Merawat Indonesia, salah satunya dengan cara menjaga sikap toleransi antaragama. Itulah yang dilakukan KMB Nauli yang diwakili pemuda Batak pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H yang jatuh pada kalender Masehi hari Rabu 5 Juni 2019. Saat umat muslim melakukan sholat Idul Fitri, pemuda Batak membantu dari sisi pengaturan lalulintas dan juga menjaga kebersihan.

Kegiatan Pemuda Batak yang digagas KMB Nauli bersama FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Samarinda berlangsung untuk pelaksanaan sholat Ied di Masjid Agung Pelita Jalan Kemakmuran Samarinda. Pagi-pagi sekali, para pemuda Batak sudah berdatangan melaksanakan tugas agar kegiatan rohani umat Islam berjalan aman dan lancar.

Pemuda Batak sendiri dikoordinir oleh Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli. Didampingi oleh Ketua Harian KMB Kaltim Nixson Butarbutar, pelaksanaan sholat akhirnya selesai sekitar pukul 8.00 Wita.

"Puji Tuhan semua berjalan dengan baik," ujar Augustinus Nainggolan.

Dia menjelaskan, kegiatan itu adalah program Forum Pembauran Kebangsaan Kota Samarinda di mana organisasi KMB Nauli Samarinda bergabung di dalamnya. Program tersebut dilaksanakan setiap tahun, dengan maksud untuk memelihara toleransi antaragama dan kebhinekaan di Kota Samarinda.

"Kita rapat rencana itu di jalan Merak di belakang KFC, tepatnya di Warunk Mocca. Dari KMB diwakili Bapak Nixson Butarbutar dan saya," cerita Augustinus Nainggolan. Rapat itu sendiri dipimpin Rudy Sulisthyo, Ketua FPK yang juga Ketua PDKT.

Usai melakukan tugas di Masjid Agung Pelita, tim pemuda Batak bergabung dengan tim lain yang juga melakukan tugas yang sama di masjid-masjid lain sesuai pembagian zona yang sudah disepakati dalam rapat. Sekitar pukul 10.00 tim dari FPK ke rumah dinas Wali Kota Samarinda yang sedang open house.

"Kita berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya kegiatan ini," ujar Augustinus Nainggolan.

Nixson Butarbutar selaku Ketua Harian KMB Kaltim mengucapkan terima kasih kepada KMB Nauli yang sudah menunjukkan partisipastinya pada kegiatan sholat Idul Fitri. Dia mengharapkan organisasi halak Batak di seluruh Kaltim terus bergerak untuk menjalin kerjasama dengan organisasi lain, bukan saja dalam bidang partisipasi kegiatan keagamaan, tapi juga kegiatan lainnya.

"Kita harus tunjukkan bahwa organisasi Batak itu ikut berperan dalam segala aktivitas positif membangun Kaltim," ujar Nixson yang juga anggota DPRD Kaltim itu.

Ke depan, harapannya, pemuda Batak atau para naposo ini harus diberdayakan lebih besar. Dalam jangka pendek, perlu dibuatkan seragam Satgas agar kegiatan mereka berbaur dengan warga lain semakin mantap. #

Suku Batak Angkola

Kiriman dari Hasanul Haq Batubara Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di ...