Minggu, 08 September 2019
POR III KMB Nauli, Ada Lomba Tarian Tobelo
KMB Nauli Samarinda bikin kegiatan Pekan Olahraga (POR) III, dengan mempertandingkan 3 cabang olahraga, masing-masing Voli Putra dan Putri, Bulutangkis kelas Ganda Putra dan Ganda Putri serta Catur.
Acara pembukaan, Sabtu (7/9/2019), berlangsung di Lapangan Bola Voli Stadion Sempaja Samarinda. Ratusan warga Batak mewakili marga-marga dan puak hadir. Panitia mencatat untuk pertandingan Voli akan diikuti untuk putra 19 klub dan putri 16 klub.
Sementara untuk pertandingan bulutangkis yang hanya mempertandingkan kelas ganda, untuk ganda putra diikuti 38 dan ganda putri 16.
Sedangkan peserta pertandingan catur perorangan yang mendaftar ada 37 pemain.
Pekan Olahraga (POR) KMB Nauli tahun 2009 ini yang ketiga kalinya. Sebagai agenda rutin tahunan, kegiatan yang berorientasi mengakrabkan anggota warga Batak itu terus menambah cabang olahraga yang dipertandingkan.
Tahun 2018 lalu, POR KMB Nauli hanya mempertandingkan dua cabor, yakni Voli (Putra-Putri) dan Catur. Pada tahun ini ditambah lagi dengan Bulutangkis (Putra dan Putri).
"Sebenarnya masih ada lagi yang dipertandingkan, yaitu tarian tobelo dari Maluku. Ini kita jadwal dulu, supaya peserta lebih siap," ujar Halomoan Tampubolon, Ketua Panitia Pelaksana POR KMB Nauli.
Selain menambah cabor yang dipertndingkan dan lomba tarian Tobelo, Panpel juga meningkatkan kualitas pertandingan. Misalnya, untuk pemain voli, hanya diperkenankan mengikuti satu klub dan jika klub tersebut sudah kalah, tidak boleh lagi 'melompat' main di klub lainnya. Pertandingan Voli dilaksanakan di lapangan out door Gor Sempaja.
Kemudian untuk pertandingan Catur yang pertandingannya di Sekretariat KMB Komplek Mediterania Cluster Greece Blok D-5, menggunakan standar dari Percasi, yakni memakai alat Timer (waktu) tiap langkahnya.
Pertandingan bulutangkis dilaksanakan di Gedung Bulutangkis milik Polri di Polsek Samarinda Kota Jalan Bhayangkara (eks Mapolresta Samarinda).
Ketua KMB Kaltim yang juga Ketua KMB Nauli Samarinda, Janri Manro Samosir, dalam sambutannya mengatakan, pertandingan olahraga antar marga dan puak diharapkan diikuti pula oleh organisasi Batak di kabupaten dan kota. Sehingga, nanti puncaknya bias digelar level Kaltim yang dikuti oleh tim pemenang dari kabupaten/kota.
Sementara Ivan Sitanggang, penasehat KMB Nauli, mengapresiasi kepengurusan KMB yang aktif dalam menjalankan roda organisasi. Pertandingan olahraga, menurut Ivan, adalah media yang efektif dalam membangun kebersamaan dan kekompakkan.
"Selamat bertanding dan junjung tinggi sportifitas," ujar Ivan Sitanggang.
Panitia pelaksana POR III KMB Nauli ditargetkan selesai dalam waktu 2 bulan. Jadwal pertandingan disepakati hanya pada hari Sabtu dan Minggu. #
Usulan Maket Sopogodang Sudah Muncul
Kapan kepastian warga Batak di Kaltim memiliki Sopogodang di kawasan Budaya Batak, masih menjadi wacana. Tapi antusias warga agar cepat terealisasi bermunculan.
Diantaranya dari Hotmaruli Simbolon, yang juga pengurus DPP KMB Kaltim di Bidang Usaha. Dia mengirimkan skets gedung Sopogodang versinya sendiri, yakni perpaduan arsitektur rumah-rumah adat masing-masing puak Batak dan modern.
Rumah-rumah adat Batak, versi Hotmaruli, terdapat di pintu masuk ke gedung Utama Sopogodang. Rumah adat itu ada 6, yakni rumah adat Batak Karo, Toba, Angkola, Simalungan, Pakpak dan Mandailing.
Soal bagaimana bentuk bangunan Sopogodang nantinya, memang belum ada. Diharapkan konsep gambar-gambar itu nantinya muncul dari halak Batak di Kalimantan Timur. #
Rencana Sopogodang Terkendala Lagi
Pertemuan di sebuah restoran untuk menjajaki lahan tanah pembangunan Pusat Budaya Batak.
|
Tak hanya di secretariat KMB Kaltim, usaha mencari lahan Sopogodang dan Pusat Budaya Batak dibahas di ruang kerja Ketua KMB Kaltim Janri Manro Samosir. |
Ini diskusi di ruang Fraksi Hanura DPRD Kaltim, dengan tuan rumah Nixson Butarbutar, anggota DPRD Kaltim. |
Rencana memiliki Taman Budaya Batak dengan salah satu gedungnya, Sopogodang, masih mengalami kendala. Sampai bulan September 2019, rencana pengadaan lahan tanah belum juga terealisasi.
Rapat-rapat tentang pengadaan lahan sudah terjadi sejak 4 bulan silam. Semula, lahan adalah hasil hibah dari Ketua KMB Janri Manro Samosir di kawasan Batu Besaung Samarinda Utara. Tapi, setelah ditinjau ke lapangan, lokasi tanah masih jauh dari jalan raya dan belum ada akses masuknya.
Karena kondisi lahan yang dianggap tidak layak, rencana hibah dibatalkan. Opsi lainnya adalah mencari lahan baru, meskipun harus membeli.
Beberapa lahan kosong sudah ditinjau juga. Di antaranya di kawasan L1 Tenggarong Seberang. Kemudian ada juga di kawasan lempake, serta jalan menuju Tenggarong.
Lahan di L1 atau sekitar 1,2 kilometer ke kanan dari arah patung Lembuswana simpang tiga menuju Tenggarong, paling memungkinkan. Karena selain tanahnya sudah datar, tak terlalu berbukit, menyangkut harga juga bias terjangkau. Namun, rencana negosisasi lahan belum terjadi-jadi juga.
Sementara itu, karena soal lahan tak kunjung selesai, masalah bantuan pembangunan gedung yang dikawal oleh Nixson Butarbutar di APBD Kaltim tahun 2020 juga sudah tidak ada lagi. Apalagi setelah Nixson tak lagi menjabat anggota DPRD, maka rencana dana pembangunan Sopogodang bersumber dari dana aspirasi dirinya sudah tak ada ruang lagi.
Namun, opsi lain soal pembangunan gedung sebenarnya tetap bias dilakukan. Yakni dengan melibatkan pemerintah provinsi yang diusulkan nantinya dari program hibah. Kesempatan dapat bantuan dari pemerintah tetap terbuka, hanya tinggal bagaimana KMB menyiapkan lahannya. #
Sabtu, 29 Juni 2019
Rapat KMB Kutim dan Kunjungan ke Anggota yang Sakit
Pengurus KMB Kutim mengunjungi anggota yang sedang sakit. |
Rapat pengurus DPK KMB Kutai Timur. Menyatukan kebersamaan kembali. |
Dalam rapat pengurus DPK KMB Kutim sempat dibahas soal adanya keterbelahan paska Pilpres dan Pileg 17 April 2019. |
Dewan Pimpinan Kabupaten Kerukunan Masyarakat Batak Kutai Timur (DPK KMB Kutim) menata kembali kekompakkan pengurus yang diakui sempat 'terbelah' akibat agenda pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 17 April 2019 lalu. Terutama terkait dukung mendukung lantaran adanya warga Batak Kutai Timur yang maju sebagai calon legislatif, baik untu DPRD Kutim maupun di tingkat DPRD provinsi Kaltim.
"Kita bangun kembali. Kita lupakan masa lalu itu. Kalau ada kekurangan kita benahi bersama," kata Ketua KMB Kutai Timur AT Hamonangan Tobing, seperti disampaikannya kepada Charles Siahaan, Sekum KMB Kaltim, beberapa waktu lalu.
Untuk membangkitkan semangat anggota, para pengurus mengadakan rapat bulan Juni 2019 lalu. Rapat kedua itu, untuk merapatkan barisan menyusun kegiatan yang bermanfaat bagi anggota.
Usai rapat pengurus KMB Kutim, dilakukan kunjungan ke rumah sesepuh orang Batak di Sangatta, Amang Sialagan. Kebetulan karena inang Sialagan masih dalam kondisi penyembuhan sehingga para pengurus KMB Kutim mendoakan agar pulih kembali. #
Mau Punya Sopogodang di Kawasan Wisata Budaya Batak Kaltim, Begini Caranya
Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam. |
Rapat pengurus harian DPP KMB Kaltim, Sabtu (29/6/2019) malam di sekretariat Komplek Perumahan Mediterania Cluster Greece, Samarinda, berlangsung seru. Setidaknya ada 5 isu dibahas dan mendapat sorotan untuk kemajuan organisasi ke depan.
Lima isu yang dibahas, masing-masing adalah pendirian Sopogodang atau gedung pertemuan warga Batak yang sedang diupayakan masuk dalam APBD Kaltim untuk pendanaan pembangunan gedungnya. Lalu kedua, soal rencana Rapat Kerja organisasi / punguan se-Kaltim.
Ketiga, menyangkut kegiatan politik KMB yang dirasakan perlu dilembagakan tersendiri untuk menghadapi tantangan ke depan. Keterlibatan warga Batak dalam bidang politik harus dimulai dari sekarang.
"Kita cari sesi tersendiri untuk melakukan diskusi politik warga Batak," ucap Nixson Butarbutar, Ketua Harian KMB Kaltim dalam rapat tersebut.
Terkait lembaga politik, disinggung juga soal keberadaan Tim Khusus (Timsus) dan Tim SADA, yakni organisasi bentukan KMB untuk membantu perhelatan politik warga Batak beberapa waktu lalu. Karena pesta demokrasi sudah selesai, maka tim selayaknya dibubarkan.
Isu keempat yang ikut disampaikan adalah masalah pendirian koperasi dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum). Meski hanya terbahas selintas, namun kesepakatan muncul bahwa kehadiran kedua lembaga 'sayap' dalam organisasi KMB dibutuhkan. Sesi ini pun akan dimasukkan dalam rencana kerja KMB ke depan.
Kelima menyangkut uniform atau atribut-atribut dari KMB. Ada dua jenis uniform yang diperlukan, yakni untuk pengurus dan anggota berupa pakaian seragam dengan logo KMB dan motif Batak, serta untuk seragam Satgas Pemuda KMB.
"Coba dibuatlah desainnya. Terus cari penjahitnya di mana. Nanti untuk pengurus se-kaltim diharapkan membeli sendiri-sendiri," saran Jamson Limbong, Ketua Bidang Kepemudaan KMB Kaltim.
Selain Nixson Butarbutar dan Jamson Limbong, peserta rapat lainnya adalah Ketua Umum Janri Manro Samosir, Ketua Bidang Politik Toman Manalu, Ketua Bidang Organisasi Febtri Manik, Sekretaris Umum Charles Siahaan, Wakil Sekretaris Bidang Litbang Lisbon Sijabat, Bidang Politik Sorli Hutabarat, Bidang Usaha Hotmaruli Simbolon, Sekretaris KMB Nauli Eduanton Simbolon, Berlin Siahaan dan Elfian Lubis.
Dari 5 isu yang diagendakan dibahas itu, persoalan paling seru menyangkut rencana pembangunan Sopogodang. Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim menyebutkan usulan pembangunan gedung sudah dimasukkan sebagai pokok-pokok pikiran fraksi Hanura di APBD Kaltim dan menunggu kelengkapan data seperti lokasi lahan.
"Kita mengusulkan agar diketuk pada APBD murni 2020," ucap Nixson.
Di dalam usulan yang diperjuangkan Nixson Butarbutar di APBD Kaltim, rencana pembangunan gedung pertemuan atau Sopogodang diberi label sebagai "kawasan wisata budaya Batak Kaltim". Itu berarti ada sebuah kawasan budaya sebagaimana kawasan budaya Dayak di Desa Pampang, Samarinda Utara.
"Kita berharap, awalnya adalah gedung pertemuan atau sopogodang. Tapi nantinya bisa berkembang menjadi kawasan budaya dan adat Batak 6 puak. Ya, setiap puak dan marga-marga ada di situ. Apakah rumah adat atau tugu raja-raja," kata Nixson.
Dari pembahasan yang memakan waktu cukup lama dan sengit tersebut, muncul dua opsi lahan yang dianggap bisa cepat dieksekusi dokumennya agar memenuhi syarat dalam pengajuan anggaran di APBD Kaltim. Dua lahan itu, pertama di jalan menuju Teluk Dalam atau sekitar 1 kilometer dari patung Lembuswana simpang tiga Tenggarong Seberang dan lahan kedua di Berambai Sempaja, Samarinda Utara. Lahan kedua ini milik Ketua Umum KMB JM Samosir.
Karena soal pengadaan lahan dan perizinan sudah harus dilakukan, maka disepakati untuk membentuk Tim Pembangunan Sopogodang yang langsung dipimpin oleh Ketum JM Samosir. Langkah awalnya adalah mengabarkan kepada semua anggota dan punguan marga, bahwa untuk memulai langkah tersebut sudah diperlukan dana awal berupa pengurusan dokumen seperti perizinan bangunan (IMB) dan lainnya. Ditaksir, untuk urusan legalitas lahan saja diperlukan biaya sekitar Rp100 juta.
"Ini harus dibangun dengan semangat kebersamaan. Keterlibatan ketua-ketua punguan marga dan puak sangat berperan," ucap Janri Manro Samosir.
Tim dijadwalkan mulai bergerak hari Senin (1/7/2019). Program jangka pendek, ada 4 tugas yang dibagi pekerjaannya. Pertama, Nixson Butarbutar mengawal usulan anggaran di APBD Kaltim. Kedua penyiapan kesiapan dokumen lahan seperti peralihan kepemilikan kepada KMB. Ketiga yang bergerak mengurus rekomendasi instansi terkait dan perizinan IMB. Keempat, tim kolekte anggaran dengan melibatkan punguan-punguan marga dan puak.
Semua kompak. Rapat malam itu berakhir mendekati pukul 23.00 Wita. Sempat juga mengevaluasi soal-soal politik yang terjadi dan berbagai hal yang mewarnai perjalanan organisasi. #
Peserta rapat pengurus harian KMB Kaltim. |
Rabu, 26 Juni 2019
Tiga Isu Ini Segera Dibahas dalam Rapat Pengurus Harian KMB
Acara Gerak Jalan Santai dan Tolak Kerusuhan di GOR Sempaja Samarinda, Minggu 23 Juni 2019, dengan Tema: Samà rinda Bersatu Menuju Indonesia Damai, |
"Saya ada jadwal lagi untuk Minggu malam," ucap Nixson Butarbutar yang juga anggota DPRD Kaltim itu. Minggu malam dimaksud tanggal 30 Juni 2019.
Apa saja yang penting dibahas?
Pertama soal rencana pembangunan Sopogodang yang telah bergulir lama dan belum bisa direalisasikan. Akhir 2018 lalu setelah Nixson Butarbutar duduk sebagai anggota DPRD Kaltim melalui PAW (Pengganti Antar Waktu) Partai Hanura, terlontar gagasan untuk mengusulkan bangunan gedung itu ke APBD Kaltim.
Persoalannya, KMB Kaltim harus lebih dulu memiliki tanah yang kemudian akan dibangun gedung dengan dana APBD Kaltim tersebut. Nah, soal tanah ini belum juga terpecahkan, bagaimana caranya agar organisasi bisa memilikinya.
Isu kedua menyangkut rencana rapat kerja KMB se-Kaltim. Pasca kegiatan politik Pemilu 17 April 2019 para pengurus merasa perlu dilakukan rapat kerja, bukan saja sebagai evaluasi kegiatan tapi juga bagaimana rencana-rencana poltik organisasi pada masa mendatang. Apalagi tahun 2020 adalah masa adanya pemilihan bupati/wali kota serentak, di mana di Kaltim ada 8 kabupaten / kota menyelenggarakannya.
Selain soal politik, hal penting yang perlu dibahas pada rapat kerja KMB se-Kaltim adalah mengenai keanggotaan di masing-masing organisasi di kabupaten/kota. Pendataan tentang siapa saja warga Batak yang tinggal di Kaltim perlu dimasukkan dalam data base, dilengkapi dengan data-data keluarga, pekerjaan dan usaha yang menjadi sumber mata pencaharian.
Sementara isu ketiga, mengenai 'sayap-sayap' organisasi KMB yang perlu didirikan. Sayap-sayap itu adalah Koperasi dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Untuk koperasi sudah pernah dicetuskan untuk didirikan, tahun lalu. Namun karena belum jelasnya unit usaha dan juga keanggotaan akhirnya masalah pendirian koperasi belum terealisasi.
Sementara untuk rencana LBH (Lembaga Bantuan Hukum) KMB dirasa penting untuk didirikan, lantaran dibutuhkan untuk membantu anggota dalam perlindungan hukum.
Masih menyangkut 'sayap' organisasi, soal Kepemudaan Batak juga mencuat. Sebab saat ini sudah ada Pemuda-Pemudi Batak KMB, namun perlu dikembangkan secara kelembagaan untuk se-Kalimantan Timur.
Beberapa kali mendapat undangan dari lembaga kemitraan seperti menjadi Satgas saat Idul Fitri, menurut Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Kepemudaan KMB Nauli Samarinda, perlu dipikirkan bagaimana kelengkapan seperti seragam dan lainnya. #
Masih menyangkut 'sayap' organisasi, soal Kepemudaan Batak juga mencuat. Sebab saat ini sudah ada Pemuda-Pemudi Batak KMB, namun perlu dikembangkan secara kelembagaan untuk se-Kalimantan Timur.
Beberapa kali mendapat undangan dari lembaga kemitraan seperti menjadi Satgas saat Idul Fitri, menurut Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Kepemudaan KMB Nauli Samarinda, perlu dipikirkan bagaimana kelengkapan seperti seragam dan lainnya. #
Kamis, 20 Juni 2019
Deklarasi KMB Menolak Kerusuhan Pasca Pilpres
Mendukung Polri untuk mengusut pelaku kerusuhan 21-22 Mei 2019, Kerukunan Masyarakat Batak Kalimantan Timur (KMB Kaltim) melalui Wakil Ketua Bidang Politik. Toman Colbert Manalu menyerukan;
1. Menolak segala tindakan provokatif, fitnah dan yang mengibatkan kerusuhan.
2. Menyerahkan proses hukum sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Apapun hasilnya diputuskan oleh majelis hakim konstitusi, harus diterima semua pihak.
3. Mencegah upaya-upaya pihak yang ingin mengubah Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Meminta seluruh warga Batak mendukung POLRI dan TNI dalam menjalankan tugas-tugas mengusut pelaku kerusuhan sampai setuntas-tuntasnya.
Rabu, 05 Juni 2019
Satgas KMB Diundang Wali Kota Samarinda
Tim Satgas KMB Nauli Kota Samarinda bersama Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) berpartisipasi menjaga keamanan sholat Idul Fitri di Masjid Agung Pelita Samarinda, Rabu (5/6/2019). Usai kegiatan, tim Satgas diundang Wali Kota Samarinda untuk berdialog, sekaligus silaturahmi Idul Fitri di rumah dinas Jalan Ruhuy Rahayu.
Hadir Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli Samarinda Augustinus Nainggolan dan Ketua Harian KMB Kaltim NIxson Butarbutar. Sementara dari FPK hadir ketuanya Rudy Sulityo dan juga anggota DPRD Kaltim Yahya Anja.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang memuji organisasi di bawah naungan FPK yang sudah ikut berpartisipasi menjaga kerukunan umat beragama di Kota Samarinda. Selama ini kota Tepian terbilang kondusif, namun semua elemen tidak boleh lengah sebab bisa saja terjadi ancaman sewaktu-waktu. #
Selasa, 04 Juni 2019
Ini Aksi Satgas Pemuda Batak Turun ke Masjid
NIxson Butarbutar mendapat ucapan terima kasih dari Sekda Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin. |
Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli Samarinda, Augustinus Nainggolan (tengah), Bersama tim di lokasi masjid. |
Kegiatan Tim Satgas Pemuda Batak membantu pembersiahan lokasi usai sholat Ied di Masjid Pelita. |
Bersih-bersih |
Foto Bersama tim Satgas.
|
Merawat Indonesia, salah satunya dengan cara menjaga sikap toleransi antaragama. Itulah yang dilakukan KMB Nauli yang diwakili pemuda Batak pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H yang jatuh pada kalender Masehi hari Rabu 5 Juni 2019. Saat umat muslim melakukan sholat Idul Fitri, pemuda Batak membantu dari sisi pengaturan lalulintas dan juga menjaga kebersihan.
Kegiatan Pemuda Batak yang digagas KMB Nauli bersama FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Samarinda berlangsung untuk pelaksanaan sholat Ied di Masjid Agung Pelita Jalan Kemakmuran Samarinda. Pagi-pagi sekali, para pemuda Batak sudah berdatangan melaksanakan tugas agar kegiatan rohani umat Islam berjalan aman dan lancar.
Pemuda Batak sendiri dikoordinir oleh Augustinus Nainggolan, Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli. Didampingi oleh Ketua Harian KMB Kaltim Nixson Butarbutar, pelaksanaan sholat akhirnya selesai sekitar pukul 8.00 Wita.
"Puji Tuhan semua berjalan dengan baik," ujar Augustinus Nainggolan.
Dia menjelaskan, kegiatan itu adalah program Forum Pembauran Kebangsaan Kota Samarinda di mana organisasi KMB Nauli Samarinda bergabung di dalamnya. Program tersebut dilaksanakan setiap tahun, dengan maksud untuk memelihara toleransi antaragama dan kebhinekaan di Kota Samarinda.
"Kita rapat rencana itu di jalan Merak di belakang KFC, tepatnya di Warunk Mocca. Dari KMB diwakili Bapak Nixson Butarbutar dan saya," cerita Augustinus Nainggolan. Rapat itu sendiri dipimpin Rudy Sulisthyo, Ketua FPK yang juga Ketua PDKT.
Usai melakukan tugas di Masjid Agung Pelita, tim pemuda Batak bergabung dengan tim lain yang juga melakukan tugas yang sama di masjid-masjid lain sesuai pembagian zona yang sudah disepakati dalam rapat. Sekitar pukul 10.00 tim dari FPK ke rumah dinas Wali Kota Samarinda yang sedang open house.
"Kita berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya kegiatan ini," ujar Augustinus Nainggolan.
Nixson Butarbutar selaku Ketua Harian KMB Kaltim mengucapkan terima kasih kepada KMB Nauli yang sudah menunjukkan partisipastinya pada kegiatan sholat Idul Fitri. Dia mengharapkan organisasi halak Batak di seluruh Kaltim terus bergerak untuk menjalin kerjasama dengan organisasi lain, bukan saja dalam bidang partisipasi kegiatan keagamaan, tapi juga kegiatan lainnya.
"Kita harus tunjukkan bahwa organisasi Batak itu ikut berperan dalam segala aktivitas positif membangun Kaltim," ujar Nixson yang juga anggota DPRD Kaltim itu.
Ke depan, harapannya, pemuda Batak atau para naposo ini harus diberdayakan lebih besar. Dalam jangka pendek, perlu dibuatkan seragam Satgas agar kegiatan mereka berbaur dengan warga lain semakin mantap. #
Jumat, 31 Mei 2019
Idul Fitri, Pemuda Batak Perkuat Toleransi
Rapat Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang dihadiri utusan Pemuda KMB Nauli Samarinda Agustinus Nainggolan dan Ketua Harian KMB Kaltim Nixson Butarbutar. |
Menjelang perayaan Idul Fitri bagi umat Islam, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) PDKT Kota Samarinda mengajak organisasi-organisasi etnis, khususnya non muslim untuk menunjukkan sikap toleransi dalam perayaan setahun sekali tersebut.
Bertempat di Warung Mocca, Komplek Kuliner KC Jalan Hasan Basri Samarinda, Jumat (31/5/2019), rapat yang berlangsung pukul 21.00 Wita itu mengundang tokoh-tokoh pemuda, termasuk dari KMB (Kerukunan Masyarakat Batak) yang diwakili oleh Nixson Butarbutar, Ketua Harian KMB Kaltim dan Agustinus Nainggolan, Ketua Seksi Pemuda KMB Nauli Samarinda.
Agenda kegiatan Bersama yang dicetuskan sebagai ungkapan tingginya toleransi antaragama itu adalah berpartisipasi untuk menjaga kenyamanan ibadah Idul Fitri. Masing-masing organisasi etnis dan non muslim diminta mengirim 10 orang wakilnya untuk bergabung dengan tim.
Nantinya pemuda-pemuda ini ditugaskan untuk mengamankan kegiatan sholat, seperti mengatur parkir, mengatur arus lalulintas atau hal lainnya.
Selain mengajak pemuda dari agama Nasrani, Forum Pembauran Kebangsaan yang diketuai Rudyanto Sulisthio itu juga mengajak pemuda Budha dan Hindu. #
Baca artikel lainnya:
https://kmbkaltim.blogspot.com/2019/05/imbauan-ketua-kmb-warga-batak-jangan.htmlhttps://kmbkaltim.blogspot.com/2019/05/dukung-polri-usut-perusuh-21-22-mei-ini.html
Dukung Polri Usut Perusuh 21-22 Mei, Ini Kata Ketua Harian KMB
Kerusuhan paska Pilpres yang terjadi 21-22 Mei di Jakarta, memukul segenap warga negara mengapa hal itu terjadi. Ada 8 orang diberitakan meninggal dunia dan ratusan luka-luka, termasuk aparat keamanan Polri.
Polri tak berdiam diri, pelaku perusuh ditangkapi. Termasuk juga memburu siapa aktor intelektual di belakang para perusuh. Karena Polisi mendapat keterangan dari tersangka perusuh kalau mereka dibayar untuk melakukan kerusuhan. Bahkan ada yang menargetkan untuk membunuh 4 tokoh nasional, termasuk satu orang tokoh survei.
Masyarakat Batak di Kaltim, melalui Ketua Harian KMB (Kerukunan Masyarakat Batak) Kaltim Nixson Butarbutar mengutuk peristiwa itu.
"Kami berterima kasih dengan Polri karena telah berhasil menjaga Indonesia sehingga situasi kondusif sekali," ujar Nixson yang disampaikan melalui video berdurasi 1 menit lebih.
KMB Kaltim juga meminta kepada jajaran Polri untuk tidak ragu-ragu untuk mengusut tuntas pelaku kerusuhan secara hukum. #
Sabtu, 25 Mei 2019
Nason Nadeak dan Piatur Pangaribuan belum Berhasil
Kiri: Nason Nadeak dan sebelah kanan Piatur Pangaribuan. Ini poster yang dibuat oleh tim kreatif KMB Kaltim untuk membantu sosialisasi kedua calon "Senator" dari etnis Batak ini. |
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan seluruh perhitungan suara peserta Pilpres maupun Pileg yang berlangsung 17 April 2019. Saat ini belum dilakukan penetapan oleh KPU, karena masih menunggu apakah ada para pihak yang keberatan dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Untuk pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), terutama dari Daerah Pemilihan Kaltim, tidak ada yang bermasalah. Perhitungan suara sejak dari TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang berjenjang ke PPK (kecamatan) berlanjut ke KPU Kabupaten/Kota dan terus ke KPU Kaltim dan KPU Pusat, berjalan mulus-mulus saja.
Empat kursi yang disediakan untuk 'Senator' dari Kaltim sudah terisi oleh mereka yang memperoleh suara tertinggi. Empat orang itu adalah Awang Ferdian Hidayat memperoleh suara spektakuler, yakni 345.682 suara. Disusul kemudian oleh Mahyudin (147.483), Aji Mirni Mawarni (120.388) dan Zainal Arifin (78.725).
Bagaimana dengan perolehan suara Caleg DPD etnis Batak. Seperti diketahui ada dua nama yang keduanya adalah pengurus KMB Kaltim maju dalam kompetisi DPD RI yang lalu. Yang pertama adalah Nason Nadeak SH, MH. Sebelumnya aktivis buruh/pekerja ini berada di Partai Nasdem, namun kemudian memilih beradu sebagai Caleg DPD mewakili Dapil Kaltim.
Calon 'Senator' kedua dari etnis Batak adalah Dr Piatur Pangaribuan. Rektor dari Universitas Balikpapan (UNIBA) ini diketahui adalah Dewan Pakar di KMB Kaltim.
Boleh dibilang, kedua Caleg DPD dari etnis Batak ini juga cukup 'berkeringat' untuk mendapatkan suara. Mereka tak hanya mengandalkan suara warga Batak se Kalimantan Timur yang diketahui jumlah pemilihnya sekitar 30 ribu, tapi juga mencari suara dari segmen lain. Keduanya juga berusaha meningkatkan popularitas dengan cara memasang berbagai poster, kalender dan kartu nama.
Namun keduanya belum beruntung, karena setelah pencoblosan diketahui jumlah suara yang diperoleh tak mampu melampaui yang diharapkan.
Perolehan suara Nason Nadeak adalah 9.621 suara dan Piatur Pangaribuan 29.056 suara. #
Jumat, 24 Mei 2019
Caleg Batak Menuju DPR RI dari Dapil Kaltim, Ini Perolehan Suaranya
Ternyata ada empat bermarga Batak yang ikut dalam kontestasi Pemilihan Legislatif DPR RI pada 17 April 2019 lalu. Mereka bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur dari partai yang berbeda-beda.
Namun ujung-ujungnya keempat politisi itu kurang beruntung untuk melanggeng ke Senayan. Perolehan suara keempat warga Batak itu tak mampu mengangkat menjadi pemenang dalam partainya.
Bahkan 2 politisi berada dalam partai yang tidak lolos PT (Parliament Threshold) 4 persen, yakni Partai Perindo dan Hanura.
Siapa saja warga Batak yang sudah berani bertarung keberuntungan dalam kontestasi politik 2019 itu? Inilah data perolehan suara mereka yang dicuplik dari Hasil Rekapitulasi Nasional yang diumumkan KPU.
Pertama adalah Wetmen Sinaga. Dia mewakili Partai Perindo (Persatuan Indonesia). Tokoh Pemuda Pancasila yang menjadi pengurus MPN PP itu mendapatkan suara 3.827. Sementara suara perolehan partainya secara total adalah 67.635 suara.
Politisi yang kedua adalah mantan Wakil Kapolda Kaltim Brigjen Pol (Purn) Erry Gultom. Dia menjadi Caleg Partai Hanura Dapil Kaltim dengan perolehan suara 6.618. Partai Hanura sendiri total suaranya untuk DPR RI adalah 28.034 suara.
Dengan perolehan suara Partai Perindo Kaltim 67.635 dan Partai Hanura 28.034 suara, keduanya tidak cukup untuk memperoleh kursi legislative di Senayan. Kedua partai ini pula dinyatakan tak lolos PT karena secara nasional perolehan suara tak cukup 4 persen.
Politisi Batak dari Kaltim ketiga yang gagal menjadi anggota DPR RI adalah Donald Sitorus. Purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat Kolonel ini memperoleh suara 6.062.
Padahal, partainya Demokrat termasuk yang memperoleh satu dari 8 kuota kursi DPR RI Dapil Kaltim. Suara partainya Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berhasil menggaet total suara 112.987, dan mengirim satu calegnya Irwan "Fecho" yang memperoleh suara tertinggi 40.329 suara.
Caleg keempat adalah Cahya Nuraini Lubis. Perempuan kelahiran Bogor 10 Pebruari 1958 itu diutus oleh PDI Perjuangan untuk bertarung ke DPR RI Dapil Kaltim. Dia mendapat suara 4.525.
Jumlah suara Cahya Nuraini Lubis sangat kecil dibanding dengan rivalnya satu partai yang akhirnya mendapat kursi duduk di DPR RI. Partai Banteng itu memperoleh 333.404 suara dan yang lolos ke Senayan adalah Irjen Pol (Purn) Safaruddin dengan suara 86.528 dan Ismail Thomas 49.174 suara.
Sebenarnya ada nama caleg Golkar ke DPR RI yang memakai marga Harahap. Dia adalah Dachlia Harahap SH dengan perolehan suara 21.448. Namun setelah dicek, politisi Partai Golkar untuk DPR RI Dapil Kaltim ini bukanlah etnis Batak. Dachlia adalah istri dari mantan Bupati Penajam Paser Utara yang juga bukan Batak, namun menyandang nama Andi Harahap.
Partai Golkar juga mengirim 2 calegnya ke DPR RI. Dengan perolehan suara total partai 350.829 suara, partai Beringin ini menempatkan dua kadernya, Rudi Masud yang memperoleh 128.910 suara dan Hetifah Sjaifuddin dengan 66.487 suara. #
Berikut urutan perolehan suara Caleg Batak ke DPR RI Dapil Kaltim.
Potret Pengurus KMB, Begini Rencana Dibuat...
Ketua KMB Kaltim Janri Manro Samosir dengan Heldi Harahap dalam sebuah acara KMB di Balikpapan. |
Sekum KMB Kaltim Charles Siahaan dan Nelson Tarihoran, Wakil Ketua Ex-Officio Balikpapan |
Jumat, 17 Mei 2019
Imbauan Ketua KMB: Warga Batak Jangan Terprovokasi People Power
Suasana menjelang pengumuman hasil Pemilu dan Pileg pada 22 Mei 2019, mulai memanas lantaran adanya pihak-pihak yang tidak puas untuk melakukan people power. KMB (Kerukunan Masyarakat Batak) Kaltim, melalui ketuanya Janri Manro Samosir, mengimbau warga Batak di Benua Etam untuk tidak terprovokasi dengan gerakan politik tersebut.
Ketua KMB dalam sebuah video menyampaikan tiga pesan penting untuk dijaga bersama-sama warga Batak di provinsi ini. Pertama adalah ucapan terima kasih kepada penyelenggara Pemilu yang telah melaksanakan tugasnya, di mana warga Batak merasakan kegiatan itu berlangsung aman, jujur, adil dan bersih.
Kedua menyikapi hasil Pemilu, warga Batak diimbau untuk menghindari adanya gerakan people power atau gerakan apapun yang tujuannya adalah mengacaukan konstitusi.
Ketiga, KMB Kaltim menyikapi selesainya Pemilu dan Pileg yang berjalan aman, jujur dan adil, dengan selalu menjaga Persatuan dan Kesatuan.
Ada Harahap di DPRD Kaltim
ANDI HARAHAP |
Jika dilihat dari komposisi nama - nama calon anggota DPRD Kaltim yang bakal duduk di Karang Paci Samarinda periode 2019-2024, ada dua legislator yang identik dengan 'habatakon'. Yaitu Mimi Meriamin Boru Pane dan Andi Harahap.
Mimi yang berasal dari Dapil Balikpapan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sudah pasti memiliki gen Batak. Sementara untuk Andi Harahap, ternyata suku aslinya adalah Bugis atau dari Sulawesi Selatan.
Bukankah Harahap adalah marga Batak?
Betul. Tapi Andi Harahap yang pernah jadi Bupati Penajam Paser Utara, tidak ada sangkut pautnya dengan habatakon. Belum diketahui juga asal dan usul Harahap di belakangan nama tokoh politik Golkar ini.
Ada yang menyebut, dulunya dia bernama Andi Haraha. Tapi entah siapa yang memulainya, nama beliau malah tertulis Harahap hingga sekarang.
Tapi, apapun itu, rencananya KMB Kaltim bakal menemui Andi Harahap ini. Pertama untuk mengkonfirmasi apa asal usul nama Harahap tersebut, sedangkan yang kedua untuk mengajak beliau untuk diusulkan menjadi anggota kehormatan KMB Kaltim.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KMB Kaltim memang memungkinkan hadirnya anggota-anggota Kehormatan. Yaitu mereka di luar dari suku Batak, namun memiliki kedekatan, kepedulian terhadap organisasi atau halak Batak di Kaltim.
"Tapi, ini baru sekedar ide dari saya sendiri saja. Untuk resminya setelah diusulkan dan diterima organisasi. Semua warga Batak punya kesempatan untuk mengusulkan tokoh-tokoh di Kaltim menjadi anggota kehormatan. Namun apakah disetujui atau tidak, ditetapkan oleh Ketua Umum setelah diadakan rapat pleno pengurus mengenai hal tersebut. Itu mekanismenya," ucap Charles Siahaan, Sekretaris Umum KMB Kaltim.
Usulan menjadi anggota kehormatan, harus disertai dengan alasan-alasan mengapa perlu diusulkan. Termasuk komitmen untuk mengembangkan organisasi habatakon dalam perspektif kebangsaan.
Selain soal menjadi anggota kehormatan, ruang lain yang disediakan KMB bagi tokoh-tokoh masyarakat di Kaltim adalah pemberian penghargaan atas jasa-jasa dan kesamaan sudut pandang. Misalnya tokoh peduli lingkungan, tokoh toleransi dan keberagaman atau tokoh-tokoh yang berjasa dalam bidang-bidang kemanusiaan. #
Kamis, 09 Mei 2019
Ada Juga Warga Batak di DPRD Kaltim Periode 2019-2024
Mimi Miriami Br Pane dan Parlindungan Sihotang, SE |
Selain Joni Sinatra Ginting yang dipastikan lolos ke kursi legislatif DPRD Kota Samarinda, ada juga Parlindungan Sihotang bakal duduk di kursi DPRD Balikpapan. Parlindungan menembus parlemen dari Partai NasDem Daerah Pemilihan VI Balikpapan Selatan.
Menurut Nelson Tarihoran, Ketua ex-officio KMB Kaltim di Balikpapan, ada satu lagi warga Batak yang lolos menjadi anggota legislatif provinsi Kaltim. Yaitu Mimi Meriami Br Pane dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Dua warga Batak yang masuk ke DPRD ini hampir dipastikan lolos menjadi legislator. Tinggal menunggu diumumkan oleh KPU Pusat," ujar Nelson.
Secara organisasi, para pengurus KMB Kaltim merasa bangga adanya warga Batak yang masuk parlemen. Organisasi mendorong agar keberadaan mereka di parlemen memberikan warna dinamika bagi kemajuan daerah maupun bangsa dan negara.
"Memang secara individual kedua warga Batak ini tak masuk bahkan mungkin tidak tahu soal organisasi KMB. Tapi, jika merunut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KMB maka setiap warga bermarga batak di Kaltim adalah anggota punguan-pungan marga dan kemudian menjadi anggota organisasi batak di daerahnya. Jadi, KMB wajib merangkul semua warganya," kata Charles Siahaan, Sekretaris Umum KMB Kaltim.
Menurut pantauan Nelson Tarihoran, Mimi Meriami Boru Pane selama ini aktif sebagai Srikandi Pemuda Pancasila. Suaminya adalah salah satu Ketua organisasi loreng itu di Balikpapan Tengah.
Sementara untuk Parlindungan Sihotang diketahui memang aktif di partai politik NasDem. Namun Nelson Tarihoran mengakui masih sedikit informasi tentang politisi ini.Setahu dia, keduanya adalah Batak Muslim.
"Kita ucapkan selamat kepada mereka yang berhasil lolos menjadi anggota DPRD. Salam sukses," ucap Nelson. #
DATA DARI ADAM CENTER
PKB 23.526 (Syafruddin 13.311)
Gerindra 31.373 (Bagus Susetyo 8.103)
PDI-P 56.507 (Eddy Sunardi Darmawan 15.272 dan H Baba 9.227)
Golkar 56.298 (Hasanuddin 19.959 dan Yusuf Mustafa 12.666)
PKS 35.753 (Hj Fitri Maisyaroh 6.178)
PPP19.220 (Mimi Meriami Br Pane- 4.312)
PAN 16.466 (Sigit Wibowo 6.359)
Hanura18.922 (Muhammad Adam 7.477).
Selasa, 07 Mei 2019
Selamat untuk Joni Sinatra Ginting
Design flyer para caleg. Tak hanya untuk Joni Sinatra Ginting, tapi juga Caleg Batak lainnya. |
Nama-nama Caleg yang lolos duduk di DPRD Kota Samarinda belum diumumkan secara resmi. Namun KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Samarinda sudah memplenokan hasil perhitungan suara dari seluruh Dapil. Termasuk perolehan suara partai dan caleg-calegnya.
Hasil perolehan suara yang beredar di masyarakat, bukan resmi dari KPU Kota Samarinda, menyebut nama Joni Sinatra Ginting masuk menjadi anggota DPRD Kota Samarinda periode 2019-2024. Dia tertera memperoleh kursi ke-10 dari 12 kursi yang diperbutkan di Dapil 5, meliputi Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang.
Joni Sinatra Ginting adalah politisi Partai Demokrat. Dia bukan baru pertama kali ini bertanding di medan pemilihan langsung. Tahun 2014 lalu, Joni yang juga Ketua Punguan Karo Samarinda, maju dari partai yang sama dan Dapil yang sama pula. Namun, ketika itu dia belum beruntung karena perolehan jumlah suara lebih kecil dari koleganya separtai.
Pengalaman ikut Pemilu 2014 lalu yang gagal itu membuatnya menjadi lebih matang. Sejak namanya diumumkan masuk dalam DCT (Daftar Calon Tetap) oleh KPU, dia sudah bekerja berkeringat menelusuri lorong-lorong yang bakal menjadi kantung suara.
Saat KMB menyusun rencana kegiatan untuk membantu para Caleg di lapangan, Joni Ginting dengan percaya diri telah menyiapkan tim sendiri untuk menyukseskan kemenangannya. Ketika itu, KMB memang membentuk Tim SADA yang tugasnya adalah membantu kegiatan para Caleg Batak pada segmen tertentu.
Tapi Joni Ginting memilih tak bergabung dengan program Tim SADA. Bahkan sebenarnya bukan hanya Joni, dari 22 Caleg yang teregistrasi di Timsus KMB, sebanyak 20 orang caleg memilih tidak ikut dalam program ini. Menurut catatan KMB, hanya 2 nama yang ikut bergabung dengan program Tim SADA.
Keduanya dibantu Tim SADA dalam hal membagi-bagi APK (Alat Peraga Kampanye) kepada halak Batak di Kota Samarinda. Itupun tak semua dapil mampu dijangkau tim, karena keterbatasan pembiayaan.
Kedua caleg itu adalah Jhonni Wagner Sianipar, Caleg Partai Hanura untuk DPRD Kota Samarinda Dapil Samarinda Ulu dan Nixson Butarbutar untuk Caleg DPRD Kaltim Dapil Samarinda, dari Partai Hanura juga.
Tidak ada yang memaksakan agar caleg-caleg Batak ikut dalam program Tim SADA. Karena kegiatan tim adalah mewujudkan aspirasi dari warga KMB sendiri, yakni menjawab pertanyaan; apa yang bisa diperbuat organisasi untuk membantu caleg-caleg Batak?
Tim SADA adalah jawabannya. Bersama Tim Khusus (Timsus) dan KMB Kaltim, dibuat kegiatan-kegiatan seperti membantu membuatkan flyer-flyer atau poster-poster dan menshare ke media sosial. Kegiatan ini tidak meminta pendanaan sama sekali dari Caleg, sementara design poster-poster mereka bisa ditemukan di media sosial seperti facebook.
Kegiatan membuat design dalam bentuk flyer adalah dalam rangka menaikkan popularitas. KMB sudah menganalisis, tak mungkin Caleg Batak bisa duduk di kursi DPRD jika hanya mengandalkan suara dari warga Batak.
Harus ada upaya menambah popularitas, sehingga dari popularitas yang bertambah akan berefek naiknya pula tingkat kesukaan (elektabilitas) masyarakat kepada si Caleg.
Selain membantu popularitas, ada kegiatan yang ditawarkan Tim SADA seperti kanvasing dan door to door. Bahkan sampai ke tingkat mengadakan saksi disetiap TPS, sebenarnya sudah dirancang Ketua Bidang Politik KMB Kaltim, Toman Manalu.
Hanya saja, tak semua caleg mau bergabung dengan program tersebut. Apalagi, kegiatan politik memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Sekali lagi, KMB dan lembaga bentukannya seperti Timsus dan Tim SADA hanya untuk melayani kebutuhan politik. Jika tidak diperlukan, tim dengan lapang memaklumi situasi yang ada.
Jika pada akhirnya Joni Sinatra Ginting terpilih menjadi anggota DPRD Kota Samarinda, KMB Kaltim merasa yakin bahwa itulah buah dari usaha dan keringat yang telah dirintisnya. Sukses dalam bidang politik itu tidak didapatnya secara instan, tapi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Selamat kepada Bapak Joni Sinatra Ginting, menjadi anggota DPRD Kota Samarinda. Semoga dengan pengabdian menjadi wakil rakyat, dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.
Berikut daftar perolehan kursi DPRD-Kota Samarinda yang beredar di masyarakat. (Bukan Keputusan KPU Kota Samarinda)
Dapil 1: Samarinda Ilir, Samarinda Kota dan Sambutan
1. PDI-P ( SISWADI )
2. GERINDRA (ALPAT SYHARIF )
3. PDI-P. (ADI SETIAWAN )
4. GOLKAR (Drs RUSDI )
5. NASDEM ( KAMARUDDIN )
6. PKS (NOORSOBAH)
7. PAN ( SUPARNO)
8. PDI-P (AHMAD VANANSA)
9. GERINDRA (MARKACA)
DAPIL 2
1. GERINDRA ( SARLENA)
2 . PDI-P. (ANHAR)
3. NASDEM (JOHA FAJAL)
4. GOLKAR (MUH YUSRAN)
5. PKS. ( SAMRI SHAPUTRA)
6. PAN. (JASNO)
7. DEMOKRAT (GUNTUR)
8. PPP. (LAILA FATIHAH)
9. PKB. (SYARIFUDDIN)
10. GERINDRA (ELNATAN PASAMBE)
DAPIL 3
1. GERINDRA (FUAD FAHRUDDIN)
2. GOLKAR (FAHRUDDIN)
3. PDI-P (ANGKASA JAYA)
4. PKS (SUBANDI)
5. PAN (NOVI MARINDA)
6. HANURA (AHMAD SOPIYAN)
7. DEMOKRAT ( EKO ELYASMOKO)
DAPIL 4
1. GERINDRA (MUH RUDI)
2. PKS (SANI BIN HUSAIN)
3. PDI-P (SUGIYONO)
4. DEMOKRAT (PUJI ASTUTI)
5. GOLKAR (SYAHRONNY)
6. NASDEM ( CELNI PITA SARI)
7. PKB (DAMAYANTI)
DAPIL 5 :
1. Syamsudin ( PKB)
2. Helmi ( Gerindra )
3. Triyana ( PDIP)
4.Sania ( Demokrat)
5. Mulkan ( Nasdem)
6. Abd.Rofiq ( PKS )
7. Joko Wiratno ( PAN )
8. Arbain ( Gerindra)
9. Sutrisno ( PDIP )
10. Joni Sinatra Ginting ( Demokrat)
11. H,Asyari ( PPP)
12. Achmad Sofyan ( Golkar )
Sabtu, 04 Mei 2019
Anggota Punguan Marga Mendaftar ke KMB
Punguan-punguan Marga di Kota Samarinda, sedikitnya ada 91. Dari semua itu, ternyata belum semua mendaftar ke KMB Nauli Samarinda.
Padahal, pendaftaran ini penting sebagai adanya rasa kesadaran ingin bersatu agar warga Batak di Kota Samarinda menjadi lebih kuat.
Bagaimana cara bergabung menjadi anggota KMB Nauli Samarinda?
Sebenarnya ada dua cara. Yang pertama melalui punguan marga, sedangkan yang kedua langsung saja mendaftar atas nama diri pribadi dan keluarga ke pengurus KMB Nauli Samarinda, bisa melalui Sekretarisnya Eduanton Simbolon (081349531938).
Atau datang saja ke sekretariat KMB Kaltim yang juga menjadi sekretariat KMB Nauli Samarinda, Komplek Mediterania Cluster Greece, Blok D-5, Nomor. 31.
Ada kewajiban menjadi anggota KMB Nauli Samarinda. Berdasarkan keputusan Mubes pada bulan Desember 2016 lalu, tiap anggota dikenakan iuran Rp5.000 / bulan atau sebesar Rp60 ribu satu tahun.
Dana iuran itu digunakan pengurus untuk membantu anggota ketika terjadi perkawinan dan kematian.
Untuk itu, KMB Kaltim sebagai wadah menyatukan 6 puak Batak, mengundang marga-marga yang belum mendaftar untuk bergabung. Jangan ragu-ragu, karena ini adalah organisasi kita untuk kita.
Padahal, pendaftaran ini penting sebagai adanya rasa kesadaran ingin bersatu agar warga Batak di Kota Samarinda menjadi lebih kuat.
Bagaimana cara bergabung menjadi anggota KMB Nauli Samarinda?
Sebenarnya ada dua cara. Yang pertama melalui punguan marga, sedangkan yang kedua langsung saja mendaftar atas nama diri pribadi dan keluarga ke pengurus KMB Nauli Samarinda, bisa melalui Sekretarisnya Eduanton Simbolon (081349531938).
Atau datang saja ke sekretariat KMB Kaltim yang juga menjadi sekretariat KMB Nauli Samarinda, Komplek Mediterania Cluster Greece, Blok D-5, Nomor. 31.
Ada kewajiban menjadi anggota KMB Nauli Samarinda. Berdasarkan keputusan Mubes pada bulan Desember 2016 lalu, tiap anggota dikenakan iuran Rp5.000 / bulan atau sebesar Rp60 ribu satu tahun.
Dana iuran itu digunakan pengurus untuk membantu anggota ketika terjadi perkawinan dan kematian.
Untuk itu, KMB Kaltim sebagai wadah menyatukan 6 puak Batak, mengundang marga-marga yang belum mendaftar untuk bergabung. Jangan ragu-ragu, karena ini adalah organisasi kita untuk kita.
BERITA 7 NOVEMBER 2018: Ini 6 Warga Batak Kaltim Nyaleg Incar Kursi ‘Karang Paci”
SAMARINDA, beritakaltim.co- Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Kalimantan Timur mulai menyusun strategi untuk memenangkan anggotanya yang maju dalam bursa calon legislatif (Caleg) yang diselenggarakan serentak dengan Pemilihan Presiden 17 April 2019.
“Saat ini warga Batak yang maju merebut kursi di Karang Paci (sebutan DPRD Kaltim, red) ada 6 orang. Kita inginnya lolos semua jadi anggota DPRD Kaltim. Makanya perlu kerja keras untuk menggolkannya,” ucap Taat Sidabutar, Sekretaris Tim Khusus Caleg Batak KMB Kaltim, Rabu (7/11/2018).
Ke-enam warga Batak yang maju menjadi Caleg provinsi itu adalah Nixson Butarbutar, dari Dapil Samarinda, partai Hanura. Kemudian Abednego Simanjutak, Dapil Kukar (Nasdem). Me Delvi Simanjuntak, Dapil Kutim, Bontang, Berau (Partai Perindo).
Tiga warga Batak lainnya bersaing di Dapil yang sama, yakni Balikpapan. Tiga Caleg itu adalah Sutan G Manalu (Hanura), Mangatar Simarmata (Berkarya) dan Fajar Sidik Sidabutar (Nasdem).
Menurut Taat Sidabutar, 6 Caleg provinsi ini yang mendaftar ke Timsus Caleg KMB. Hasil tracking di DCT (Daftar Calon Tetap) yang diterbitkan oleh KPU, diketahui masih ada warga Batak Kaltim lainnya yang ikut maju pada Pileg 2019, namun tidak mendaftarkan ke KMB.
“Seluruh Caleg yang mendaftar ke Timsus KMB itu ada 22 warga Batak. Ada yang maju ke DPD, DPR RI, DPRD Kaltim dan DPRD Kabupaten/kota,” ujarnya.
Dengan majunya warga-warga Batak dalam bursa Caleg DPR maupun DPD memberikan pesan bahwa iklim berdemokrasi di provinsi Kaltim sangat bagus. Ciri-ciri provinsi yang maju adalah di mana semakin besarnya pemilih rasional, yakni pemilih yang tidak melihat dari sekedar identitas calon.
Ketua KMB Kaltim Janri Manro Samosir berpesan kepada Caleg agar rajin turun bertemu dengan masyarakat. Sebab kunci kemenangan bukan saja dari suara pemilih warga Batak yang jumlahnya di Kaltim ditaksir mencapai 40 ribu jiwa atau sekitar 25 ribu pemilih. “Tapi kita perlu tambahan suara dari warga lainnya,” ujar Janri.
KMB atau Kerukunan Masyarakat Batak adalah organisasi yang mewadahi perkumpulan etnis Batak dari seluruh puak dan marga. Ada 6 puak Batak bergabung dalam organisasi massa ini, yaitu Karo, Toba, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Angkola.
Terhadap calon-calon anggota legislative dan DPD yang telah mendaftar, KMB akan berusaha maksimal untuk mensosialisasikan kepada warga Batak di Kaltim. Sekaligus juga untuk memastikan seluruh warga Batak terdaftar menjadi pemilih, sehingga berhak ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). #le
Kamis, 02 Mei 2019
Perlu, Rapat Kerja se-Kaltim
Nalson Tarihoran dalam sebuah acara KMB Kaltim di The New Benakutai Hotel Balikpapan. |
Paska Pemilu 17 April 2019, muncul ide agar KMB Kaltim mengagendakan rapat kerja provinsi (Rakerprov). Tentu, pesertanya adalah semua organisasi 'habatakon' yang ada di sepuluh kabupaten/kota se-Kaltim.
Usulan itu dicetuskan oleh Nelson Tarihoran, salah satu Ketua Ex-officio KMB Kaltim di Balikpapan. Alasan Utama adalah evaluasi atas apa yang sudah dilakukan KMB Kaltim. Terutama terkait perhelatan politik, di mana tingkat keberhasilan 'halak Batak' dalam kontestasi Pemilu sangat rendah. Bahkan, dari 22 caleg yang diumumkan oleh Timsus Caleg KMB Kaltim, kemungkinan hanya ada satu yang tembus ke parlemen.
Nelson juga menyitir adanya caleg Batak di Balikpapan yang lolos ke parlemen. Padahal, bukan termasuk dalam 22 caleg Batak yang masuk daftar Timsus Caleg KMB Kaltim.
Ide Rakerprov cukup bagus. Karena ini memang harus dilakukan setelah 2 tahun organisasi ini berdiri. Organisasi perlu menegakkan kembali pondasi 'habatakan'. Bukan hanya mengevaluasi caleg-caleg Batak, tapi juga program organisasi lainnya.
Dibidang organisasi, saat ini sudah ada 9 anggota organisasi KMB Kaltim. Namun yang menggunakan nama KMB, baru ada di Samarinda dengan nama KMB Nauli, di Tenggarong dengan nama KMB Sri Rejeki Kukar, di Muara Badak dengan nama KMB Muara Badak, KMB Kutai Timur dan yang terbaru adalah KMB Mahakam Ulu.
Selebihnya adalah anggota KMB Kaltim dengan nama yang beda-beda. Karena organisasi Batak di daerah itu sudah lebih dulu ada. KMB pun tak bisa memaksa untuk mengubah namanya.
Di Kabupaten Paser malah belum muncul nama organisasi Batak. Walau, semula sudah ada kabar bahwa di daerah itu sudah ada rapat pembentukan KMB Paser, tapi tidak ada kabar kelanjutannya.
Ke depan, idealnya semua kabupaten dan kota berdiri KMB. Sedangkan organisasi Batak yang sudah terlebih dulu ada, tetap saja. Tidak ada yang terganggu, karena masing-masing punya aturan organisasi sendiri. Sedangkan KMB, akan berusaha bersinergi dengan organisasi Batak yang sudah ada.
Bidang lain yang perlu menjadi perhatian adalah bidang usaha. Sudah ada rencana membentuk Koperasi, tapi terputus di tengah jalan. Jika semua sepakat, maka inilah yang pertama disukseskan agar geliat organisasi semakin baik.
Ada lagi, yakni rencana membangun Rumah Adat Batak yang sering disebut Sopogodang. Sudah ada usulan masuk ke DPRD Kaltim melalui Nixson Butarbutar, anggota DPRD Kaltim yang juga ketua harian KMB Kaltim.
Soal Sopogodang ini, jika dikabulkan melalui dana APBD Kaltim tahun 2020, maka diperlukan persiapan lahan. Pembicaraan soal pengadaan lahan ini selalu terputus, tidak pernah tuntas. Luas lahan yang diperlukan sekitar 5 hektar.
Komposisinya, dari 5 hektar lahan tersebut. Seluas 1 hektar untuk bangunan rumah adat Batak, sedangkan 4 hektar lainnya untuk bangunan pendukung.
Disaat Rapat Kerja Provinsi KMB, mudah-mudahan semua ini bisa dituntaskan. #
Langganan:
Postingan (Atom)
Suku Batak Angkola
Kiriman dari Hasanul Haq Batubara Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di ...
-
Kiri: Nason Nadeak dan sebelah kanan Piatur Pangaribuan. Ini poster yang dibuat oleh tim kreatif KMB Kaltim untuk membantu sosialisasi ked...
-
Inilah sebagian pengurus DPP KMB Kaltim, dengan Ketua Janri Manro Samosir dan Sekretaris Charles Siahaan, Bendahara Jeckson Tam...
-
Punguan-punguan Marga di Kota Samarinda, sedikitnya ada 91. Dari semua itu, ternyata belum semua mendaftar ke KMB Nauli Samarinda. Padahal...