Minggu, 21 April 2019

Tim SADA Sang Pelayan Caleg Batak


KMB Kaltim punya tugas untuk membantu suksesnya orang Batak di Kaltim meraih cita-cita seperti menjadi legislatif, jabatan eksekutif atau yudikatif dan lainnya di Bumi Etam yang menjadi tempat perantauan.

Karena tugas yang masuk dalam program KMB Kaltim tersebut maka dibentuklah Timsus alias Tim Khusus. Tugasnya adalah mengakomodir warga Batak yang ingin maju dalam pemilu legislative 17 April 2019.

Timsus dinakohdai Amirullah Siahaan (Ketua) dan Sekretaris Taat Sidabutar serta Bendahara Nursaidah Br Siregar.

Selain membuka pendaftaran para caleg yang akan maju dalam kontestasi Pemilu 17 April 2019, Timsus Bersama KMB juga membentuk Tim SADA yang disetting menjadi ujung tombak pergerakan membantu para caleg Batak.

Konsep awalnya, Tim SADA ada diseluruh kabupaten/kota. Ini adalah fasilitas yang dibuat organisasi-organisasi Batak di kabupaten/kota untuk melayani kebutuhan para Caleg dalam berkompetisi politik. Bahasa lain, Tim SADA adalah Timses (Tim Sukses) para caleg Batak untuk maju. Tugasnya adalah pendampingan kebutuhan-kebutuhan gerakan politik para caleg di lapangan.

Apa saja kebutuhan caleg Batak?

Sesuai dengan fungsinya, maka organisasi KMB bertindak sebatas melakukan kegiatan seperti menaikkan popularitas dan elektabilitas di kalangan warga Batak. Menurut data, diseluruh Kalimantan Timur terdapat sekitar 30 ribu warga Batak yang punya hak pilih, sesuai DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang dikeluarkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk Pilgub Kaltim tahun 2018 lalu.

Kegiatan menaikkan popularitas itu harus ditempuh dengan beberapa tahapan.

Pertama adalah memperkenalkan para caleg dengan cara menyuarakan di dalam komunitas marga, gereja, pengajian bagi Batak Muslim. Juga memperkenalkan melalui flyer-flyer yang diposting di media sosial seperti facebook, twitter dan WAG (WhatsApp Grup).

Kedua, kanvasing. Yakni membagikan APK (Alat Peraga Kampanye) seperti Kartu Nama, kalender, poster kepada warga Batak, diberbagai pertemuan. Tim SADA memanfaatkan berbagai pertemuan seperti Bonataon marga dan parsahutaon.

Ketiga, door to door. Atau mengetuk pintu rumah-rumah orang Batak. Tim SADA bertatap muka dengan warga Batak dengan 5 agenda, yakni:
       1) Mencatat nama, alamat dan nomor TPS untuk memastikan punya hak pilih,yakni KTP-e.
       2) mengajak untuk tidak golput dan bersemangat berangkat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara)    pada 17 April 2019.
      3) Memperkenalkan caleg-caleg Batak yang maju dan dipilih. Sekaligus mempraktekkan bagaimana mencoblos. Seperti nama partai dan nomor caleg Batak.
      4). Mendata berapa orang yang potensi memilih Caleg Batak dan apakah dia mampu mempengaruhi para tetangga yang non Batak untuk memilih Caleg Batak.
      5). Mengajak apakah bersedia menjadi relawan saksi untuk TPS-nya dengan melaporkan hasil perolehan suara caleg Batak pada saat Pemilu berlangsung 17 April 2019.

Keempat, membentuk tim paska Pemilu. Yakni bekerja mengumpulkan formulir C1 atau perhitungan suara di TPS dan menghitung perolehan suara Caleg Batak di masing-masing TPS.

Sayangnya, kegiatan yang sudah dirancang oleh Bidang Politik KMB Kaltim bersama dengan Timsus dan Tim SADA tidak berjalan mulus sesuai rencana. Caleg-caleg DPD, DPR RI dan Caleg Provinsi Dapil tidak semua merespon, dengan berbagai alasan. Diantaranya karena sudah memiliki tim sendiri.

Hingga akhirnya Rapat Pengurus KMB Kaltim memutuskan hanya menggerakkan Tim SADA untuk Kota Samarinda. Tim SADA Samarinda dipimpin Binsar Siahaan, dengan anggota Devi Sihaloho, Rena Napitupulu, Nobeltasari Pane, Nita Purba, Ricky.

Ketika Keputusan Rapat itu digulirkan dan dishare kepada caleg-caleg di Samarinda, ternyata juga hanya direspon oleh Nixson Butarbutar sebagai caleg DPRD Provinsi Kaltim Dapil Samarinda, dan Caleg Jhonny Wagner Sianipar untuk Caleg DPRD Samarinda, Dapil Samarinda Ulu. Kedua caleg ini berasal dari Hanura.

Begitulah sekilas tentang Tim SADA. Hingga akhinrya Tim SADA hanya mampu bergerak menemui sekitar 1000 warga Batak saja, yakni di Samarinda Ilir, Kota, Sambutan, Samarinda Seberang dan Palaran.

Program sudah dibuat, formula kemenangan sudah disusun. Tapi, respon para caleg minim sekali. Ini akan menjadi catatan penting untuk membenahi Tim Kemenangan Caleg Batak pada Pemilu 2024 mendatang.


 Berikut foto-foto kegiatan mereka.



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suku Batak Angkola

Kiriman dari Hasanul Haq Batubara Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Batak. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di ...